Dalam dunia SEO website, kebanyakan dari kita pasti mengenal 2 teknik SEO yaitu SEO Onpage dan Offpage namun seringkali melupakan strategi – strategi khusus dalam meningkatkan kualitas sebuah situs. Secara alami, pengoptimalan SEO website memang mampu membuat situs mudah ditemukan dalam pencarian search engine sehingga menghasilkan rangking serta trafik tinggi. Disisi lain, ternyata strategi khusus itu terbagi menjadi 3 jenis yaitu Teknik White Hat SEO, Black Hat SEO dan Grey Hat SEO. Inilah yang menjadi faktor terpenting dalam mendongkrak posisi situs di search engine. Untuk memulainya, mari cari tahu lebih dulu pengertian masing-masing jenis SEO tersebut.
1. Teknik White Hat SEO
Teknik White Hat SEO merupakan teknik optimasi SEO yang baik dan benar sehingga tidak melanggar peraturan (Term Of Service) yang ditetapkan sebuah mesin pencari. Jadi jika anda ingin memperoleh hasil maksimal maka sangat disarankan untuk menerapkan White Hat SEO demi mendapatkan rangking tertinggi.
Dahulu kala, teknik seo ini memiliki beberapa tujuan dimana salah satunya yakni meningkatkan page rank blog. Namun dengan berkembangnya alogaritma search engine khususnya Google, penilain suatu situs melalui page rank telah dihilangkan dan berganti alih ke Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA). Artinya bahwa semakin tinggi nilai DA maupun PA maka semakin bagus rangking situs di posisi SERP meski tidak selalu menjadi patokan terkuat.
Terlepas dari itu semua, para pakar ahli SEO juga berpendapat akan pentingnya melakukan teknik White hat karena paling aman daripada teknik SEO lainya. Adapun bagian – bagian yang termasuk didalamnya adalah jenis SEO Onpage dan SEO Offpage. Garis besarnya, Onpage dapat diartikan dengan optimasi suatu situs melalui faktor internal website sedangkan Offpage yakni optimasi situs melalui luar situs atau dalam hal ini biasa disebut dengan backlink. Berikut ulasan secara detailnya.
1. Optimasi konten
Umumnya seorang blogger atau siter pasti tahu jika optimasi konten diperlukan untuk menyuguhkan artikel – artikel bermanfaat bagi para pembaca. Oleh karenanya kuantitas dan kualitas isi konten akan menjadi perhatian khusus apalagi jika ingin mengoptimasi berdasar teknik SEO onpage.
2. Optimasi kata kunci
Melakukan optimasi kata kunci juga termasuk teknik white hat yang aman akan tetapi ada aturan – aturan tertentu ketika kita ingin membidik sebuah kata kunci (keyword). Sebaiknya keyword density dalam satu konten tidak melebihi dari 3,5% atau 5%. Contoh, saat membuat konten artikel sebanyak 500 kata maka jumlah kata kunci (keyword) bidikan tidak lebih dari 5 kalimat (tertulis random entah itu pada awal, tengah maupun akhir paragraf).
3. Memaksimalkan template
Siapa bilang template tidak berpengaruh terhadap SEO website ? Ternyata pilihan template-template SEO friendly maupun responsive sangat mempengaruhi penilaian oleh mesin pencari. Lebih dari itu, pengaturan terhadap CSS sampai dengan pengoptimalan dalam loading blog (ringan) juga menjadi nilai positif bahkan disukai search engine secara natural.
4. Meta tag sistematis
Memasang meta tag juga membantu robot spider dapat langsung membaca semua kode markup. Jadi tempatkan judul utama pada posisi yang jelas seperti dibawah head. Disisi lain unsur – unsur seperti meta description, kata kunci meta, Alt tag (keyword pada gambar), title tag, link berisi keyword dan unsur H1-H6 sebaiknya diterapkan sejak awal pembuatan sebuah situs.
5. Backlink terorganisir
Mencari backlink tidak hanya asal asalan dan agar bekerja dengan baik berdasar teknik White hat, maka carilah tautan balik berkualitas. Maksudnya disini adalah memilah milah komposisi backlink mulai dari DA-PA tinggi, dofollow-follow maupun searah (relevan) terhadap pembahasan konten di dalam situs.
2. Teknik Black Hat SEO
Teknik Black Hat SEO adalah teknik optimasi untuk memperoleh rangking tertinggi di mesin pencari secara ilegal atau curang. Digambarkan dengan maskot logo topi warna hitam, jelas sekali jika teknik ini tidak disarankan karena akan beresiko besar terhadap badai deindex suatu situs. Memang efeknya sangat cepat bahkan hasilnya menjanjikan akan tetapi untuk jangka panjangnya berdampak buruk sehingga peringkat situs di mesin pencari dapat langsung menurun drastis sampai akhirnya terkena banned atau menghilang sama sekali dari SERP Google.
Bagaimanapun mengelabui search engine melalui penggunaan teks tersembunyi, halaman palsu, kepadatan kata kunci berlebihan dan lain lain sangat tidak dianjurkan walau memiliki tujuan sama persis dengan teknik White hat. Berikut diantara teknik Black Hat SEO yang masih berkembang sampai sekarang.
1. Keyword Stuffing
Merupakan penerapan sebuah kata kunci berlebihan dalam satu artikel atau blog tertentu. Mungkin kita pernah mendapati blog blog seperti ini di posisi serp google namun di kemudian hari tidak akan melihatnya lagi karena melakukan keyword stuffing berulang ulang hingga tidak wajar dan terkena deindeks google.
2. Link Farming
Merupakan salah satu teknik mengumpulan link ke satu halaman blog saja. Artinya satu halaman blog atau situs tersebut murni hanya berisi daftar link yang jumlahnya ratusan hingga ribuan dan tidak ada pembahasan konten atau topik tertentu. Jadi teknik ini bisa dikategorikan Black hat SEO.
3. Pengulangan Judul
Pengulangan judul dalam sebuah blog atau situs memang tidak dianjurkan mengingat langkah ini bisa dibilang teknik Black hat SEO. Misalnya saat kita membuat judul “Teknik Menulis” kemudian pada postingan artikel terdapat beberapa kata teknik menulis sampai puluhan sehingga bernilai negatif di mata mesin pencari.
4. Invisible Text
Yaitu Memutihkan kalimat tertentu pada artikel atau dengan sengaja memadukan antara warna background dan warna sebuah kata kunci (keyword). Jadi teknik ini bersifat ilegal yang membuat suatu keyword tidak terlihat oleh para pembaca. Maka sudah sangat jelas bila text tak terlihat masuk ke dalam golongan Black hat SEO.
5. Scraper Pages
Umumnya teknik scraper pages selalu menggunakan software khusus untuk menggenerated suatu konten kemudian memposting kembali pada halaman blog atau situs. Gampangnya, sebuah situs yang dijadikan sebagai sumber akan menjadi korban copy & paste open source artikel sampai mengolah ulang artikel tersebut kemudian pihak ketiga tanpa kesulitan menerbitkanya kembali . Tentu saja teknik ini benar benar illegal karena mengambil konten orang lain tanpa seijin pemiliknya.
6. Cloaked Pages (Doorway)
adalah fitur tertentu yang tersemat pada template dimana fungsi utamanya mampu memanipulasi halaman website atau situs. Jadi ketika para pengunjung mencari konten terkait kemudian mendapati bahwa situs tersebut hanya berisikan link link kata kunci (keyword) maka jelas sekali pemiliknya menggunakan cloaked pages.
3. Teknik Grey Hat SEO
Teknik Grey Hat SEO adalah teknik SEO yang bersifat abu-abu, dengan kata lain memadukan dua teknik sebelumnya antara White hat dan Black hat di tambah teknik ilegal seperti cloaking, paid links, dan duplicate content. Tidak bisa dipungkiri kekuatan dalam mengoptimalkan suatu situs tentu tak langsung bisa dinilai negatif oleh mesin pencari karena penilaian berdasarkan robot bukan manusia.
Sebenarnya, teknik Grey hat masih aman diterapkan namun tidak menutup kemungkinan pada akhirnya teknik ini akan ketahuan oleh mesin pencari dan akibatnya sebuah situs atau website terkena deindex selamanya. Jadi bukanlah solusi terbaik jika ingin memenangi persaingan di posisi SERP.
Demikianlah strategi SEO berdasar jenisnya. Diantara ketiganya, manakah yang akan anda pilih? Pastinya teknik White hat SEO harus menjadi pilihan utama demi mengesampingkan teknik Black hat maupun Grey hat karena sudah hampir pasti berdampak buruk terhadap situs dimana tinggal menunggu waktu saja.
Semoga hadirnya penjelasan diatas dapat membantu anda mengenal lebih dekat tentang SEO (search engine optimization) secara mendalam dan mengambil keputusan yang tepat dan baik untuk website anda.