Tips Cara Membuat Infografis yang Menarik dan Keren dengan Mudah

  • Mei 6, 2024
  • SEO Agency Indonesia
  • 6 min read

tutorial cara membuat infografis menarik dengan narasi sketsa wireframe dengan mudah nilai informasi target audience storytelling menggunakan template layout keren

Terdiri dari 2 kata utama yaitu ‘info’ dan ‘grafis’, sebuah gaya baru dalam mempresentasikan kata melalui gambar bernama infografis ini semakin menjamur di kalangan masyarakat generasi Z.

Bagaimana tidak, dari hari ke hari semakin marak pengguna media sosial seperti Instagram dan Youtube yang sejatinya lebih condong pada penggunaan informasi berupa gambar dan video.

Lagipula gambar dan video jauh lebih mudah diserap sekalipun itu berbentuk informasi yang sulit untuk dicerna.

Alhasil, para pendesainnya mencoba untuk membuatnya semenarik mungkin dengan memasukan beragam elemen seperti gambar, ikon, teks, bagan, dan diagram untuk menyampaikan semua pesan hanya dalam sekali lirikan saja.

Tips Cara Membuat Infografis yang Menarik

Efeknya sendiri memang nampak sangat ideal, akan tetapi proses pembuatannya tidak semudah saat dibayangkan.

Untuk itulah, silahkan ikuti beberapa tips di bawah ini biar pembuatan infografis kamu semakin mampu dilirik oleh banyak orang.

1. Hindari Kesalahan Informasi

Infografis yang menarik tentunya terhindar dari berbagai macam kesalahan fatal, termasuk pemberian gambar, penyajian informasi, dan cara memilih warna.

Untuk awalan, coba hindari beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para infografer pemula seperti:

  • Memberikan informasi hoax atau menyesatkan informasi palsu hingga distorsi data.
  • Menyematkan satu atau dua ikon yang bikin orang menjadi salah fokus.
  • Mengabaikan nilai guna dari informasi.
  • Mencoba menarget semua orang.
  • Tak mau belajar dari kesalahan di masa lampau.

Mungkin ada dari kamu yang pernah membuat satu atau dua kesalahan fatal di atas. Jika misalnya selama ini cara membuat infografis kamu kurang diminati oleh para audiens, maka coba dulu dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

2. Berikan Nilai Guna Pada Target Audiense

Salah satu kesalahan fatal saat pembuatan infografis adalah mencoba menarget semua orang. Alhasil, nilai guna yang coba diberikan pun menjadi minim sekalipun gambar dan informasi yang disajikan sudah nampak jempolan.

Target audiens akan menentukan bagaimana sebuah infografis akan disajikan. Bisa saja itu berupa mendidik klien, melatih karyawan, atau mengimbau masyarakat terhadap bahaya virus varian baru yang tengah mewabah saat ini.

Baca juga  Sebenarnya Kalian Paham Backlink Yang Berkualitas Gak Sih?

Setiap bahasa dan gambar yang digunakan pastinya sangatlah berbeda, dengan pemakaian jargon-jargon yang pas di hati setiap komunitas yang tengah kita targetkan.

Sesuatu yang menarik tentunya erat kaitannya dengan selera humor baik dari rangkaian kata hingga gambar. Alhasil, penyajian kedua elemen tersebut bisa berbeda antara masyarakat umum dengan pekerja kantoran.

Selanjutnya, pastikan infografis tersebut mendorong orang untuk segera praktek. Makanya, kita harus memasukan unsur berupa ‘mengapa, jika, dan kapan’ pada infografis tersebut.

Jangankan masyarakat dewasa dan kalangan elit di kantoran, anak sekolah saja cenderung mampu mencernanya dengan baik jika terpaku pada 3 elemen tersebut.

3. Gunakan Storytelling Untuk Menyampaikan Pesan Utama

Dimulai dari anak sekolahan hingga masyarakat umum, sebenarnya mereka memiliki kecenderungan untuk menghindari bacaan yang terkesan “menyuruh” atau “menggurui”.

Padahal, pemberian informasi seringkali memiliki kedua intonasi tersebut saat disampaikan. Untungnya itu tidak berlaku bagi infografis.

Berkat kemunculan gambar pada penyampaian pesan, maka akan lebih memudahkan kita membalutnya dengan sentuhan storytelling.

Ada banyak tekhnik dan jenis storytelling yang dapat kamu gunakan, dimulai dari menceritakan kisah pribadi hingga dibuat seperti komik.

Hindari pula penggunaan kata-kata yang terlalu banyak. Jika kalimat tersebut bisa diwakilkan pada penggunaan gambar, kenapa tidak dilakukan?

Dikarenakan sebuah gambar bisa mewakili seribu kata, maka berikan satu atau dua kata untuk menekankan arti dari gambar tersebut biar pemahaman orang tidak melenceng terlalu jauh.

Intinya, cara membuat infografis yang baik bukan hanya enak dan menarik saat dipandang, juga mendidik kita melalui visual biar lebih mudah saat dicerna di dalam otak.

4. Pilih Template atau Layout yang Sesuai

Bohong rasanya jika ada orang yang mengatakan bahwa pembuatan infografis mereka tanpa didasarkan pada template atau layout.

Setidaknya begitulah cara para profesional bekerja. Karena faktanya, template atau layout bisa membuat pekerjaan menjadi jauh lebih cepat, mudah, dan rapi.

Jadi jika selama ini kamu sering membuat infografis tanpa layout atau template dan nampak keren serta berhasil dibuat dalam waktu singkat, maka wajib diacungi jempol!

Sayangnya pada saat praktek, pembuatan infografis tanpa template yang telah ditentukan sebelumnya seringkali lebih banyak memakan waktu, tenaga, dan pikiran.

Seperti yang kita tahu bahwa masing-masing target audiens memiliki layout yang berbeda. Tentu ini erat kaitannya dengan psikologi dari pembaca kita.

Baca juga  Cara Membuat Halaman Disclaimer Website

Secara garis besarnya, kategori layout ini mencakup statistik, perbandingan, alur cerita, fakta, timeline, dan informasi umum.

Belum lagi kita harus berurusan dengan besarnya huruf, posisi gambar dan tulisan agar lebih mudah dinavigasi, dan warna sebagai bagian dari psikologi.

Tanpa layout atau template, membuat semua unsur tersebut bisa bikin kepala puyeng! Apalagi jika dikejar deadline yang singkat.

5. Lakukan Riset

Dikarenakan informasi yang kita sajikan melalui infografis akan dibaca oleh banyak orang, maka alangkah baiknya untuk selalu melakukan riset pada saat pengambilan informasi.

Terutama untuk infografis tema kesehatan, maka harus berhati-hati dan tidak sembarangan dalam menulis atau menggambar, karena tema kesehatan erat kaitannya dengan nyawa seseorang.

Namun apapun informasi yang hendak kamu sajikan harus sudah diverifikasi atau dicek ulang mengenai keasliannya.

Salah satu cara termudah untuk melakukannya adalah dengan melihat sumber informasi tersebut berasal.

Misalnya situs WHO untuk kesehatan dan kemdikbud.go.id untuk pendidikan. Ada banyak situs atau sumber informasi yang sangat kredibel.

Namun perlu dicatat untuk menghindari penggunaan Wikipedia. Karena sekalipun kredibel, halaman ini masih bisa diedit sewaktu-waktu. Jika mau, scroll ke bawah dan lihat bagian prana luar dan referensi dari halaman tersebut.

6. Sajikan Data Untuk Sajian Utama

Jika bisa, tambahkan data yang menarik pada informasi utama biar orang lebih mudah dalam memahami apa yang kita ingin sampikan.

Beberapa contoh paling dominannya adalah sebagai berikut:

  • Diagram batang, digunakan untuk perbandingan.
  • Peta, untuk memudahkan orang melihat lokasi tertentu.
  • Diagram Venn, untuk menjelaskan tema.
  • Foto Wajah Dengan Ekspresi, untuk membangkitkan emosi yang ingin kita capai.

Dan masih banyak lagi cara yang bisa kamu eksplorasi sendiri sesuai dengan informasi yang tengah ingin disajikan.

7. Mudah Diingat

Jika misalnya semua susunan telah dibuat dengan benar, maka sudah dipastikan bahwa infografis kita akan mudah diingat hanya dalam beberapa kali lirikan mata saja.

Biar lebih melekat di sanubari audiens kita, berikan unsur-unsur khas atau unik ke dalamnya tanpa harus merusak tatanan informasi yang telah disajikan.

Jadi, jangan takut untuk menggunakan beberapa kreativitas pribadi di dalamnya. Kuncinya adalah selalu sesuaikan dengan tema yang tengah diusung.

Setelah berhasil dibuat, coba lakukan upload di medsos seperti Instagram untuk melihat reaksi awal para pembaca kita.

Jika ada dana tambahan, mungkin menggunakan fitur ads bisa menjadi salah satu media terbaik untuk melihat engagement dari para target audiens yang sudah dibidik.

Demikian Tips Cara Membuat Infografis yang Menarik, semoga bermanfaat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *