Website kita pastinya berisi berbagai macam informasi, tips, trik, atau bahkan beberapa berita yang memuat berbagai macam kejadian di dunia ini. Dikarenakan website kita senantiasa dikunjungi oleh visitor dengan berbagai macam karakter dan tipe, maka pastinya ada diantara mereka yang menyalahgunakan informasi yang kita berikan.
Nah, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan – terutama hukum – maka disclaimer inilah wajib kamu cantumkan di website, sekalipun situs kita baru berjalan beberapa hari saja.
Cara Membuat Halaman Disclaimer Website
Fakta menyebutkan bahwa hampir semua website membutuhkan disclaimer atau penafian, demi melindungi bisnis kita dari jeratan hukum dengan cara mengatakan bahwa “kita tidak bertanggung jawab atas cara orang dalam menggunakan situs kita”.
Dengan begitu, segala kerusakan dan kerugian yang mereka derita dalam bentuk apapun tidak akan mempengaruhi situs kita secara negatif. Website kita hanya berisi informasi, dan itu menjadi keputusan para pembaca untuk mengikutinya ataupun tidak.
1. Disclaimer Bisa Menyelamatkan Kita
Ada beberapa disclaimer yang bahkan diatur oleh hukum dan wajib disertakan dalam situasi apapun. Tetapi pada kebanyakan kasus, disclaimer tersebut sangatlah bersifat opsional dan lebih menguntungkan pemilik website.
Jadi jika misalnya informasi yang kamu berikan tidak sesuai dengan hasil yang pembaca harapkan, maka kamu bisa menghindari komplain dari para pembaca kamu.
Atau bahkan ada diantara mereka yang menyalahkan gunakan informasi yang kita sediakan di website, maka kita pun bisa terhindar dari tuntutan para pembaca tersebut.
Sudah banyak kok kasus yang memperlihatkan adanya pembaca yang pura-pura mengikuti informasi dari sebuah website, kemudian mereka pun pura-pura mengalami kerugian. Kemudian meminta tanggung jawab ke webmaster.
Di pengadilan, webmaster kalah dan dituntut hingga ribuan dollar akibat tidak menyertakan halaman disclaimer di dalam website mereka.
Ada pula dari mereka yang melakukan tindak kriminalitas dan menuduh bahwa mereka terinspirasi dari cerpen yang dimuat di website tertentu. Tapi kali ini, webmaster-lah yang menang karena memuat disclaimer yang menyatakan bahwa “semua cerita di dalam website kami adalah fiksi, apapun yang terjadi di luar cerita bukan tanggung jawab kami”.
Sampai sini sudah jelas banget ya! Jika disclaimer dari sebuah website itu benar-benar penting untuk dimasukkan. Kamu bisa meluangkan waktu seharian untuk membuat disclaimer atau membayar seseorang untuk membuatkannya. Biarlah keluar biaya ratusan ribu rupiah di awal-awal, daripada mendatangkan masalah yang jauh lebih memakan biaya di masa depan.
2. Disclaimer Berdasarkan Jenisnya
Tergantung dari jenis website yang kamu jalankan, pastinya bunyi dari disclaimer tersebut pun akan beragam. Jadi bukan asal-asalan memasukan disclaimer ke dalam website kamu, melainkan harus melihat terlebih dahulu jenis informasi apa yang kamu sediakan, kemudian lihat sisi resiko yang bisa mendatangkan masalah dalam jangka panjang
Secara garis besar, berikut adalah disclaimer yang dibagi berdasarkan kategorinya:
1. View Expressed
Biasanya terlihat di blog atau publikasi, pos, dan artikel media online lainnya. Dislcaimer ini memberi tahu pembaca bahwa pandangan, pemikiran, dan pendapat yang diungkapkan melalui website hanyalah milik seseorang atau kelompok tertentu.
2. No Responsibility
Dikenal pula dengan sebutan disclaimer of liability, berfungsi untuk mencegah website kamu dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan yang timbul dari penggunaan situs web.
3. Past Performance
Memberi tahu pembaca website kita bahwa kinerja masa lalu tidak akan menjamin hasil yang sama di masa mendatang. Biasanya dimasukan di website berbau ekonomi seperti forex, pasar uang, saham, dan lain sebagainya.
4. Use at Your Own Risk
Gunakan sesuai dengan resiko yang bisa ditanggung masing-masing. Biasanya halaman disclaimer ini dimuat di situs web yang membagikan informasi mengenai resep makanan, tips & trik, saran, informasi medis & kesehatan, dan lain sebagainya.
5. Errors and Ommisions
Sesuai namanya, disclaimer tentang kesalahan dan kelalaian ini biasanya ditemukan di website yang memuat banyak sekali informasi yang belum pasti, seperti halnya Wikipedia. Jadi jika ada kesalahan dalam informasi yang diberikan, maka website dan pemiliknya tidak bertanggung jawab sedikitpun.
6. Fair Use
Atau penggunaan wajar biasanya disertakan di website-website review, terutama ulasan tentang film, musik, anime, karton, dorama, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan disclaimer ini, maka pemegang lisensi tidak akan bisa melakukan tuduhan pelanggaran hak cipta selama si pemilik website tidak melebihi batasan dari fair use itu sendiri.
7. Investment
Jika website kamu memuat pembelajaran tentang investasi, jangan lupa untuk memberitahu pembaca bahwa kamu bukanlah penasihat investasi, pialang, atau dealer yang memiliki informasi orang dalam. Semua informasi yang diberikan 100% berasal dari pengalaman pribadi.
8. Copyright
Singkatnya, disclaimer ini memberitahukan para pembaca bahwa website ini berisi konten milik kamu sendiri dan sudah memiliki hak cipta.
9. Affiliate Link
Ingin mencari cuan dari marketplace terkenal seperti Ebay dan Amazon? Jangan lupa untuk menyertakan disclaimer ini, yang mana memuat bahwa semua produk yang ditawarkan berada di pihak ketiga dan harganya bisa berubah sewaktu-waktu.
Halaman disclaimer ini haruslah ditempatkan di area yang sangat mencolok, seperti di menu header atau footer. Dengan begitu, para pembaca kita bisa mengetahui segala macam di luar tanggung jawab kita dan tidak akan melakukan hal-hal sembrono yang terkait dengan hukum.
3. Contoh Bunyi Disclaimer
Sekarang kita sudah tahu jenis-jenisnya, tapi menyusun kata-katanya masih sangat sulit untuk dilakukan, apalagi disclaimer pastinya berhubungan langsung dengan hukum dalam jangka panjang.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kamu lakukan, dimulai dari ngintipin website tetangga hingga nonton video di youtube. Apalagi temanya tentang investasi, pasti bisa kamu temukan disclaimer di sana dengan mudah.
Tapi buat kamu yang malas mencari, berikut adalah beberapa contoh disclaimer sesuai dengan kategorinya. Ingat ya! Ini hanya contoh, karena website yang kamu jalankan mungkin memiliki informasi dan kebijakan yang berbeda.
View Expressed
“Semua pandangan dan tulisan yang diungkapkan di situs ini adalah milik saya pribadi dan tidak mewakili pendapat entitas apa pun yang pernah, sedang, atau akan berafiliasi dengan saya di masa sekarang ataupun masa mendatang.”
Past Performance
“Hasil yang diperlihatkan di website ini adalah kinerja masa lalu, dan bukanlah indikator yang dapat digunakan untuk hasil di masa depan. Segala kehilangan dana bukanlah tanggung jawab kami”.
Fair Use
“Situs ini berisi material yang memiliki hak cipta, yang mana penggunannya tidak selalu diizinkan secara khusus oleh pemilik dan pemegang hak cipta. Jika anda ingin menggunakan materi berhak cipta dari situs ini sebagai tujuan penggunaan yang melampaui tingkat wajar (fair use), maka anda harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pemilik hak cipta”.
Investment
“Situs web dan informasi yang terkandung di sini tidak dimaksudkan sebagai sumber analisis kredit sehubungan dengan materi yang disajikan, dan informasi atau dokumen yang terkandung di dalam situs web ini bukanlah saran dari investasi.”
Dan masih banyak contoh disclaimer yang bisa kamu intip di berbagai macam situs, baik luar maupun dalam negeri. Intinya, haruslah disesuaikan dengan kebutuhan, jenis informasi, dan produk yang tengah kamu jual saat ini melalui website.