Apa itu CPM, CPC, CPA, CTR, CPV, CPI, CPE, CPL dan PPC

  • Maret 14, 2024
  • SEO Agency Indonesia
  • 14 min read

apa itu cpc adalah metric untuk melihat biaya yang dikeluarkan per 1 klik, kepanjangan cpc cost per click, cpi advertising company, cpv cpm cpa

Ketika Anda mengembangkan bisnis secara online, suatu saat Anda akan mulai melakukan pemasaran online menggunakan iklan di beberapa platform seperti google adwords, bing ads, facebook ads, instagram ads, twitter ads, dan platform iklan lainnya.

Biasanya beberapa pembisnis online di awal masa memasuki fase familiarisasi dengan beberapa platform iklan tersebut cukup dipusingkan dengan banyaknya istilah seperti CPM, CPC, CPA, CTR, CPV, CPI, vCPM, CPE, CPL, LTV dan ROI.

Selain untuk advertiser istilah-istilah tersebut juga berkaitan untuk publisher iklan seperti google adsense misalnya. Untuk itu dalam artikel ini kami telah menyiapkan semacam glosarium yang bisa anda gunakan untuk memahami istilah istilah model penetapan harga dalam kampanye iklan baik di google, facebook, twitter, instagram maupun platform lainnya. Yuk kita mulai !

Apa itu CPM

Menurut wikipedia, Cost per mille (CPM), juga disebut biaya perseribu dan Cost Per Thousand (CPT) (dalam bahasa Latin mille berarti ribu), adalah pengukuran yang biasa digunakan dalam iklan. Radio, televisi, koran, majalah, dan iklan daring dapat dibeli atas dasar menunjukkan iklan untuk seribu penonton. Misalnya, $ 1 CPM berarti $1 untuk tampilnya 1000 iklan yang di tampilkan kepada penonton. Metrik (CPM) dihitung dengan membagi biaya penempatan iklan dengan jumlah tayangan (disajikan dalam ribuan) yang dihasilkannya. CPM berguna untuk membandingkan efisiensi relatif dari berbagai peluang iklan atau media dan dalam mengevaluasi biaya keseluruhan kampanye iklan.

Menurut webopedia, Disingkat sebagai CPM (huruf “M” dalam singkatan adalah angka Romawi untuk seribu). CPM digunakan oleh pemasar internet untuk menentukan harga spanduk iklan. Situs yang menjual iklan akan menjamin pengiklan sejumlah tayangan (berapa kali spanduk iklan diunduh dan mungkin dilihat oleh pengunjung.), Lalu tetapkan tarif berdasarkan pada jaminan tersebut dikalikan dengan tarif CPM.

Cost Per Thousand Impressions (CPM) merupakan istilah dalam media periklanan online yang berkaitan erat dengan trafik situs. Sesuai dengan namanya, advertiser harus merogoh kocek untuk setiap 1000 tayangan iklan yang terlihat oleh pengunjung situs. CPM dianggap strategi iklan online yang mirip konsep media lain seperti TV, radio dan cetakan yang menjual iklan berdasarkan hitungan jumlah penonton, pendengar atau pembaca.

Impression (baca: impresi) merupakan tayangan iklan yang terlihat pengunjung saat berada di sebuah halaman situs. Bisa dikatakan satu pageview terhitung sebagai satu impresi. Demi menjaga kenyamanan advertiser dari kecurangan, maka halaman situs yang sengaja di-refresh tidak masuk hitungan. Penetapan tarif CPM berdasarkan 1000 impresi sehingga advertiser lebih mudah mengatur sesuai budget dan target.

Apa Itu Cpm - SEON Digital Marketing

Apa itu CPC

Setelah mengetahui apa itu cpm, selanjutnya kita akan membahas mengenai CPC dan PPC

Menurut wikipedia, dalam bahasan mengenai google adsense, CPC atau cost per click adalah jumlah uang yang akan didapatkan oleh publisher apabila Ad Units tertentu diklik. Nilai CPC masing-masing Ad Units berbeda dan ditentukan oleh banyak faktor, termasuk performa dan kualitas situs milik publisher. Namun secara umum, nilai maksimal yang mungkin adalah 20% dari nilai tawaran dinamis yang ditawarkan oleh pemasang iklan.

Menurut webopedia, CPC adalah kependekan dari cost per click, bahasa indonesianya biaya per klik, yaitu formula pemasaran Internet yang digunakan untuk menentukan harga iklan online. Pengiklan akan membayar penerbit Internet berdasarkan jumlah klik yang didapat iklan tertentu.

CPC atau Cost-Per-Click bisa dianggap kebalikan dari CPM. Advertiser baru akan membayar jika iklan di-klik langsung oleh pengunjung. Mau berapapun terjadinya Impression, selama belum ada satupun iklan dikunjungi oleh pengunjung, maka advertiser enggan membayar sepeserpun kepada publisher. Tak heran konsep ini begitu disukai oleh pemasang iklan, terutama mereka yang berkantong tipis.

CPC bagi publisher skala kecil merupakan pilihan terbaik untuk memperoleh pendapatan. Meskipun publisher skala besar juga ikut bermain, mohon jangan minder untuk terus mengais rejeki dari CPC.

Konsep iklan ini sungguh potensial, malahan mencetak banyak uang jika Anda mampu memaksimalkan situs ber-trafik tinggi. Seperti dibahas pada paragraf sebelumnya, Google Adsense merupakan program periklanan yang mengusung Cost-Per-Click.

Saat ini Adsense dikenal sebagai pusat CPC terbesar dunia yang sukses menarik perhatian publisher dan advertiser. Google telah meraih banyak keuntungan dari program tersebut, begitu pula kedua pihak yang terikat dengannya. Jika dibandingkan langsung dengan CPM, banyak pihak justru menyebut CPC sebagai promosi minim resiko. Hal ini disebabkan advertiser hanya perlu membayar untuk setiap klik, bukan satu impresi.

Apa Itu Cpc - SEON Digital Marketing

Apa itu CPA

Setelah mengetahui apa itu cpm dan cpc, selanjutnya kita akan membahas mengenai CPA

Menurut techopedia, CPA adalah kependekan dari Cost Per Action yaitu strategi pemasaran periklanan online yang memungkinkan pengiklan membayar tindakan tertentu dari calon pelanggan. Melakukan kampanye CPA memberikan risiko yang relatif rendah untuk pengiklan, karena pembayaran hanya harus dilakukan ketika tindakan tertentu terjadi. Penawaran CPA paling umum dikaitkan dengan pemasaran afiliasi. Biaya per tindakan juga dikenal sebagai biaya per akuisisi atau Cost Per Acquisition yang juga disingkat dengan CPA.

Dalam model CPA, Publisher mengambil risiko maksimum karena pendapatan bergantung pada tingkat konversi yang baik. Karena itu, penjualan berdasarkan CPA tidak diinginkan seperti menjual iklan berdasarkan CPM (biaya per tayangan). Beberapa publisher yang memiliki persediaan berlebih akan sering mengisinya dengan iklan CPA.

Efektivitas inventaris iklan yang dibeli oleh pengiklan dapat diukur menggunakan biaya per tindakan yang efektif atau eCPA (effective Cost Per Action) yang menunjukkan jumlah persis yang akan dibayarkan pengiklan jika telah membeli inventaris berdasarkan biaya per tindakan. Terkadang CPA disebut sebagai “biaya per akuisisi,” karena sebagian besar tindakannya adalah penjualan.

Dengan kata lain, pengiklan telah memperoleh pelanggan baru. Secara teknis, kesepakatan CPA dapat mencakup tindakan apa pun, bukan hanya akuisisi atau penjualan pelanggan, tetapi dalam praktiknya CPA berarti penjualan. Ketika tindakan adalah klik, metode penjualan disebut sebagai CPL atau Cost Per Lead, dan ketika tindakan itu adalah petunjuk, metode penjualan disebut sebagai CPL.

Baca juga  Panduan Memilih Jasa Restore Website Profesional

Cost Per Action (CPA) dianggap pilihan terbaik oleh sejumlah kalangan, apalagi sangat menguntungkan advertiser. Jika konsep iklan lain kerap memberi hasil mengecewakan karena tak sesuai konversi, penjualan atau target utama, justru CPA bisa memenuhi semuanya tanpa menguras kantong. Publisher kurang begitu menyukainya sebab pendapatan baru diperoleh jika pengunjung selesai melakukan semua perintah advertiser. Beberapa kalangan juga menyebut CPA mirip marketing afiliasi.

Apa Itu Cpa - SEON Digital Marketing

Apa itu CTR

Setelah mengetahui apa itu cpm, cpc dan cpa, selanjutnya kita akan membahas mengenai CTR.

Menurut webopedia, CTR adalah kependekan dari Click Through Rate atau rasio klik-tayang, menunjukkan rasio berapa kali pengguna mengklik iklan online per jumlah pemirsa yang melihat situs Web yang memiliki iklan itu. Misalnya, jika satu dari 100 orang yang mengunjungi situs Web tertentu mengklik iklan dan dibawa ke situs pengiklan, maka CTR iklan itu adalah 1/100, atau 1%.

Menurut techopedia, CTR adalah istilah yang mengacu pada berapa kali pengguna mengklik iklan halaman Web dibandingkan dengan jumlah total pengunjung yang melihat iklan.

Pengiklan menggunakan rasio klik-tayang untuk mengukur minat pada iklan. Bergantung pada cara iklan dijual, CTR juga dapat menerjemahkan langsung ke jumlah dolar untuk penerbit online yang menjadi tuan rumah iklan.

Untuk mengukur minat konsumen pada produk yang diiklankan, rasio klik per tayang dihitung. Misalnya, anggaplah 100 pengunjung pergi ke XYZ.com, yang menjual router komputer. Di situs web XYZ adalah iklan khusus yang menunjukkan merek router untuk dijual. Dari 100 pengunjung situs web tersebut, satu orang mengklik iklan tersebut. Dengan demikian, rasio klik-tayang dihitung sebagai 100 pengunjung dibagi dengan satu klik pada iklan, yang setara dengan tingkat klik-tayang 1 persen.

Pay-per-click (PPC) adalah model iklan yang digunakan online di mana pengiklan hanya membayar penerbit ketika pengunjung mengklik iklan mereka. Di bawah model seperti itu, semakin tinggi persentase CTR, semakin banyak pendapatan yang akan dihasilkan publisher online.

Dengan kata lain, Click Through Ratio atau CTR adalah rasio yang menunjukkan seberapa sering orang-orang yang melihat iklan kita pada akhirnya mengklik iklan tersebut. Rasio klik-tayang dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik performa kata kunci dan iklan kita.

CTR adalah jumlah klik yang diterima iklan dibagi dengan frekuensi iklan ditayangkan: klik ÷ tayangan = CTR. Misalnya, jika kita memiliki 5 klik dan 1.000 tayangan, CTR Anda adalah 0,5%. Setiap iklan dan kata kunci memiliki CTR masing-masing yang dapat dilihat tercantum di akun kita.

CTR yang tinggi merupakan indikasi yang baik bahwa pengguna merasa iklan kita berguna dan relevan. CTR juga berkontribusi untuk CTR yang diharapkan dari kata kunci (komponen Skor Kualitas), yang dapat memengaruhi biaya dan posisi iklan. Perhatikan bahwa CTR yang baik tergantung pada apa yang kita iklankan dan pada jaringan mana.

Anda dapat menggunakan CTR untuk mengukur iklan dan kata kunci mana yang berhasil untuk Anda dan mana yang perlu ditingkatkan. Semakin erat keterkaitan antara kata kunci dan iklan serta bisnis Anda, semakin besar kemungkinan pengguna mengklik iklan setelah menelusuri frasa kata kunci Anda.

Apa Itu Ctr - SEON Digital Marketing

Apa itu CPV

Setelah mengetahui apa itu cpm, cpc, cpa dan ctr, selanjutnya kita akan membahas mengenai CPV.

Menurut Support Google, CPV adalah kependekan dari Cost Per View atau diterjemahkan sebagai bidding biaya per tampilan. CPV merupakan cara default untuk menetapkan jumlah yang akan Anda bayar untuk iklan video TrueView (jika dibuat dengan Google Ads). Dengan bidding CPV, Anda akan membayar per penayangan video dan interaksi video lainnya (seperti klik pada overlay dengan pesan ajakan, kartu, dan banner pengiring), mana saja yang terjadi lebih dahulu.

Dengan iklan teks atau iklan gambar online biasa, pelanggan di web dapat melihat iklan Anda, membaca teks di dalamnya, dan mengklik URL-nya untuk langsung membuka situs Anda. Jenis interaksi ini tidak mempertimbangkan konten yang interaktif seperti iklan video. Dengan CPV dan pelaporan iklan video, Anda dapat mengevaluasi seberapa jauh audiens terlibat dengan konten Anda, di mana mereka memilih untuk menonton video Anda, dan kapan mereka berhenti menonton konten Anda.

Cara kerjanya seperti ini, Untuk menetapkan bid CPV, Anda harus memasukkan jumlah tertinggi yang bersedia Anda bayar untuk sebuah penayangan saat menyiapkan grup iklan dalam kampanye video. Bid Anda disebut bid CPV maksimum, atau “CPV maks.” saja. Bid ini diterapkan ke semua iklan di grup iklan.

Contoh Jika menurut Anda tindakan seseorang untuk menonton video Anda bernilai Rp2.500, Anda dapat menetapkan Rp2.500 sebagai bid CPV maks. Artinya: Untuk iklan video TrueView in-stream, Anda akan membayar maksimal Rp2.500 bila seseorang menonton video Anda selama 30 detik (atau sepanjang durasi video jika video kurang dari 30 detik) atau terlibat dengan elemen interaktif, mana saja yang terjadi lebih dahulu. Elemen interaktif mencakup overlay dengan pesan ajakan (CTA), kartu, banner pengiring, dan link ke situs atau aplikasi seluler Anda. Untuk iklan video discovery TrueView, Anda akan membayar maksimal Rp2.500 bila seseorang mengklik thumbnail atau judul iklan video dan mulai menonton video Anda. Anda juga dapat menetapkan bid yang lebih rendah untuk iklan video discovery dibandingkan iklan in-stream.

CPV juga dikenal sebagai PPV atau Pay Per View. Model CPV cukup unik. Tidak seperti CPM, ini hanya biaya untuk satu tampilan, dan karenanya tidak digunakan untuk iklan banner gambar. Berhati-hatilah karena tarif CPV biasanya nominalnya kecil, meskipun begitu jangan sampai salah mengira bahwa CPV adalah CPM karena dapat menghabiskan anggaran Anda dalam waktu singkat. Ingat CPV Cost Per View atau biaya per tayangan dan bukan CPM atau biaya per seribu tayangan.

Apa Itu Cpv - SEON Digital Marketing

Apa itu CPI

Setelah mengetahui apa itu cpm, cpc, cpa, ctr dan cpv, selanjutnya kita akan membahas mengenai CPI.

Menurut techopedia, CPI adalah kependekan dari Cost Per Impression atau Biaya per tayangan. CPI mengacu pada tingkat yang disetujui pengiklan untuk membayar per 1.000 tampilan iklan tertentu. Situs web yang menayangkan iklan berdasarkan CPI tidak mengharuskan pengguna mengklik iklan, setiap penampilan iklan di depan pengguna dihitung sebagai satu tayangan. Pengiklan setuju untuk membayar situs web dengan harga tertentu untuk setiap 1.000 tayangan yang diterima iklan.

Baca juga  Cara Memantau Update Algoritma Google

Biaya per tayangan juga dikenal sebagai biaya per seribu, atau CPM (huruf “M” adalah angka Romawi untuk 1.000).

Pengaturan CPI lebih umum dilakukan pada situs web besar yang mewakili peluang branding bagi pengiklan. CPI mengikuti model penetapan harga yang lebih dekat dengan gaya cetak penjualan iklan, dengan pengiklan membayar harga yang ditentukan hanya untuk menampilkan iklan mereka. Server iklan situs web memantau jumlah tayangan dan biasanya menyesuaikan tingkat tampilan untuk mencocokkan pengeluaran yang diinginkan pengiklan tertentu secara bulanan atau triwulanan.

Referensi lain menyebutkan CPI juga bisa diartikan Cost Per Install. Model CPI biasanya untuk iklan aplikasi seluler. Ini berfungsi seperti model CPA, tetapi hanya lebih spesifik. Dalam model ini, pengiklan membayar setiap kali aplikasi yang mereka promosikan diunduh oleh pengguna yang berinteraksi dengan iklan.

Apa Itu Cpi - SEON Digital Marketing

Apa itu CPE

Setelah mengetahui apa itu cpm, cpc, cpa, ctr, cpv dan cpi, selanjutnya kita akan membahas mengenai CPE.

Menurut Support Google, CPE adalah kependekan dari Cost Per Engangement atau bahasa indonesia nya biaya per keterlibatan, pengiklan hanya membayar ketika pengguna terlibat dengan iklan secara aktif. Misalnya, pengiklan membayar untuk iklan lightbox (sejenis iklan yang dapat diperluas dan bisa diperluas hingga ukuran yang sangat besar) berdasarkan CPE. Ini berarti, penayang memperoleh penghasilan dari iklan lightbox ketika pengguna memilih untuk terlibat dengan iklan tersebut, misalnya, dengan mengarahkan kursor ke iklan selama lebih dari dua detik untuk memperluas iklan.

CPE atau Cost Per Engagement. Meskipun tampaknya mirip dengan model CPC, model ini tidak selalu berakhir dengan klik. Model CPE digunakan untuk format tertentu, seperti iklan hover. Iklan akan terhitung pada saat pengguna mengarahkan pointer diatas hover iklan, sehingga memperluas ukuran iklan menjadi lebih besar.

Bisa jadi ini dapat dilakukan secara tidak sengaja, jadi pointer harus ditahan pada iklan setidaknya selama dua detik agar iklan dapat dihitung sempurna.

Apa Itu Cpe 1024x510 1 - SEON Digital Marketing

Apa itu CPL

Setelah mengetahui apa itu cpm, cpc, cpa, ctr, cpv, cpi dan cpe selanjutnya kita akan membahas mengenai CPL.

Menurut Techopedia, CPL adalah kependekan dari Cost Per Lead atau bahasa indonesia nya Biaya per lead. CPL adalah model penetapan harga iklan online yang menunjukkan pendapatan pasti yang diperoleh publisher untuk membuat prospek bagi pengiklan. Iklan CPL adalah cara untuk menghasilkan pengembalian yang dijamin untuk pengiklan di iklan online mereka. Akibatnya, iklan CPL telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan dianggap sebagai salah satu bagian dari periklanan online yang paling cepat berkembang. Iklan CPL juga disebut sebagai generasi online lead.

Model penetapan harga CPL adalah salah satu jenis iklan online teratas berdasarkan laba atas investasi untuk pengiklan. Tidak seperti model biaya per klik, dalam kampanye CPL, penerbit yang memasang iklan hanya dibayar saat arahan dihasilkan. Petunjuk mengacu pada detail kontak atau dalam beberapa kasus, detail demografis seseorang yang tertarik dengan layanan atau produk pengiklan.

Di pasar pembuatan prospek online, pengiklan dapat mencari dua jenis arahan: arahan penjualan dan arahan pemasaran. Prospek penjualan dihasilkan berdasarkan kriteria demografis audiens seperti skor kredit, pendapatan, dan usia. Prospek ini kemudian dijual kembali ke sejumlah pengiklan. Prospek penjualan umum di asuransi hipotek dan pasar keuangan.

Prospek pemasaran dihasilkan untuk penawaran pengiklan yang unik dan biasanya khusus merek. Kampanye CPL paling cocok untuk pemasar merek dan pemasar respons langsung yang mencoba membuat pelanggan tetap terlibat melalui berbagai kegiatan seperti buletin, situs web komunitas, program hadiah atau program perolehan anggota.

Apa Itu Cpl - SEON Digital Marketing

Apa itu PPC

Setelah mengetahui apa itu cpm dan cpc selanjutnya kita akan membahas mengenai PPC.

Pay Per Click (PPC) merupakan istilah lain untuk Cost Per Click (CPC). Keduanya serupa tapi hanya berbeda istilah saja. Konsep iklan ini menguntungkan advertiser karena hanya perlu membayar publisher jika terjadi klik. Secara garis besar PPC sangat erat kaitannya dengan search engine, apalagi Google sebagai pencetus Adsense. Dalam memasang iklan, advertiser mengandalkan kata kunci relevan yang ditelusuri oleh robot mesin pencari.

Tarif setiap kata kunci berbeda-beda, bahkan publisher dan advertiser tak bisa menentukan sendiri selain pihak ketiga (contoh: Google Adsense). Kata kunci tertentu ada yang bernilai rendah, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, advertiser berusaha secermat mungkin tak mengambil kata kunci bertarif mahal. Sedangkan publisher justru mengincar kata kunci mahal dengan membuat konten terkait.

Situs milik publisher harus memasang kode html agar iklan terus muncul, itu pun harus sesuai isi konten dan kata kunci bidikan advertiser. Iklan dan konten situs harus relevan dengan kata kunci, situs memasak justru tak bakal menampilkan iklan kecantikan. Posisi iklan pun beragam selama tak melanggar ketentuan dari penyedia layanan alias si pihak ketiga. Nantinya iklan muncul berupa kalimat dan tautan yang dibubuhi tulisan sponsored links atau sponsored ads.

Meskipun beberapa pihak menyebut PPC sebagai konsep periklanan paling rendah resiko, namun bukan berarti bebas dari segala macam klik penipuan. Google sudah memasang sistem otomatis untuk mengatasi klik penipuan yang mungkin bisa dilakukan oleh kompetitor atau publisher nakal. Sayangnya segala upaya tersebut masih belum cukup, malahan pengembangan terus dilakukan demi kenyamanan advertiser.

Apa Itu Ppc - SEON Digital Marketing

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai Apa itu CPM, CPC, CPA, CTR, CPV, CPI, CPE, CPL dan PPC. Beberapa istilah ini akan sering Anda temukan saat berinteraksi dengan media periklanan online seperti Google Adwords, Bing Ads, Facebook Ads, Twitter Ads, dan Telegram Ads, juga akan anda temukan saat Anda mencoba menjadi publisher di Google Adsense, MGID dan sejenisnya.

Saat Anda menggunakan media periklanan online, pastikan Anda memilih jenis iklan yang pas sesuai kebutuhan apakah model CPC yang membayar per setiap kli, atau CPM yang membayar per setiap 1000 tayangan atau CPA yang membayar setiap aksi semisal instal, download atau lainnya. Pastikan iklan tersebut relevan dengan website, konten dan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Anda bisa berkonsultasi dengan tim kami untuk menentukan format iklan yang terbaik untuk kebutuhan bisnis online Anda.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *