Video kini sudah menjadi salah satu cara terbaik dalam menyampaikan suatu pesan, pembelajaran, bisnis, hingga hiburan semata.
Soalnya, kebanyakan dari kita pasti akan lebih mudah menyerap sesuatu dalam bentuk gambar, dan bukan dari kata-kata (audio) ataupun tulisan.
Tutorial Cara Compress Video Online Terbaru
Anak kecil pun akan lebih cepat memahami dan belajar dengan meniru dan melihat, dan bukan dari kata-kata apalagi membaca.
Artinya, video akan semakin populer karena cenderung lebih efektif untuk menyampaikan berbagai macam tujuan, dimulai dari hiburan, edukasi, presentasi, hingga promosi produk tertentu.
Hanya masalahnya, video normalnya memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada file manapun. Buat mereka yang memiliki kecepatan internet memble, pastinya akan sangat sulit untuk melakukan upload, pengiriman, atau streaming saat melakukan testing.
Untungnya, masih ada satu cara dan solusi terbaik yang bisa kamu lakukan, yaitu dengan menggunakan kompresan.
Berbeda dengan jenis kompresan yang ditempelkan di jidat pada tubuh saat sedang demam, kompresan ini akan memungkinkan kita memiliki video yang jauh lebih kecil daripada file aslinya.
Ada pula tekhnik yang diterapkan agar kualitas video tersebut tidak turun sekalipun ukuran datanya sudah menjadi kurus.
Kompresan tersebut tentunya menggunakan sebuah software, yang bisa kamu dapatkan dengan gratis atau berbayar, serta bisa diinstall di komputer atau langsung digunakan secara online.
Buat kamu yang penasaran mengenai cara compress video online, maka teruskan baca tutorial ciamik ini ya!
Faktor Penting Saat Compress Video
Tapi sebelum buru-buru masuk ke pembahasan utama, ada 3 hal yang wajib kamu ketahui agar proses pengecilan ukuran file video tersebut berjalan secara lancar dan tidak mengalami error (seperti gambar pecah atau kualitasnya menjadi turun).
Tiga faktor tersebut adalah resolusi, bitrate, dan encoding.
1. Resolusi Video
Resolusi merupakan jumlah piksel yang dijasikan di dalam video kita, dan biasanya diwakili oleh pengukuran horizontal x vertikal, misalnya HD raw yang memiliki ukuran 1080p. Nah, secara komplitnya, ukuran tersebut adalah 1920 x 1080, yang mana merupakan ukuran definisi tertinggi ketiga setelah 4K dan 2K di zaman sekarang.
Rasio aspek yang umum digunakan sekarang 16:9, yang mana sudah sering kita temui di berbagai macam platform terkenal termasuk Youtube. Begitupun dengan ponsel pintar kita yang memiliki ukuran rasio yang sama.
Sekalipun ada beberapa rasio lainnya yang digunakan, tetapi dikarenakan kebanyakan penonton di zaman sekarang menggunakan handphone, maka akan lebih baik menggunakan rasio standar saja, yaitu 16:9.
Rasio tersebut meliputi:
- 4K (3840 x 2160)
- 2K (2560 x 1440)
- 1080p (1920 x 1080)
- 720p (1280 x 720)
- 480p (854 x 480)
- 360p (640 x 360)
- 240p (426 x 240)
Semakin besar maka akan semakin jernih, tetapi di saat yang bersamaan ukuran file-nya akan semakin besar.
Ukuran yang paling banyak digunakan saat ini adalah 1080p dan 720p, jadi mari kita lakukan kompresan menggunakan rasio tersebut, agar ukuran file tidak terlalu besar serta kualitasnya masih enak dipandang.
2. Bitrate Video
Pada saat kita melakukan streaming video, maka bitrate ini akan digunakan untuk menghitung pada jumlah bit yang disampaikan atau diproses dalam satuan waktu tertentu.
Satu kilobit per detik (kbit/s) itu setara dengan 1000 bit per detik (mbit/s). Dalam video, bitrate yang tinggi akan mengakomodasi kualitas gambar yang jauh lebih jernih, akan tetapi dengan ukuran file yang begitu besar.
Masing-masing rasio video pastinya memiliki ukuran bitrate yang standar. Jika tidak, maka akan mempengaruhi kualitas gambar tersebut. Makanya jangan heran, jika kita melakukan compress video online secara asal-asalan, maka hasil video tersebut akan terlihat sangat buruk.
Bitrate standarnya adalah sebagai berikut:
- 4K: 35-45 mbps (untuk frame rate 30) dan 53-68 (untuk frame rate 60)
- 2K: 16 mbps (30) dan 24 mbps (60)
- 1080p: 8mbps (30) dan 12 mbps (60)
- 720p: 5 mbps (30) dan 7,5 mbps (60)
- 480p: 2,5 mbps (30) dan 4 mbps (60)
- 360p: 1mbps (30) dan 1,5 mbps (60)
Melalui tutorial ini, mari kita cari cara compress video online yang sesuai dengan rasio serta bitrate dari suatu video.
Tapi sebelumnya, masih ada satu poin lagi yang penting untuk diketahui, yaitu:
3. Encoding Video
Selanjutnya, kita masuk ke encoding video, yang mana menggunakan dua bagian berbeda, yaitu codec dan container. Penjelasan dari keduanya sangatlah begitu teknis dan akan sangat memakan banyak waktu. Mungkin nanti kita bahas di artikel terpisah.
Untungnya, kita bisa melewati bagian detailnya dan langsung pada praktek, yaitu dengan menggunakan encoding jenis H.264 untuk encoder file MP4.
Bisa dibilang ini adalah metode paling efisien untuk mengompresi video kita, dan hanya menghasilkan sedikit penurunan kualitas gambar.
Jadi tanpa pusing-pusing memikirkan encoding yang penjelasannya begitu panjang lebar, mending ingat saja satu hal, yaitu H.264.
Jika sudah mengerti dasar dari cara compress, saatnya kita mulai praktek demi menurunkan file video kita agar lebih mudah saat diupload.
Tutorial Cara Compress Video Online
Tak tanggung-tanggung, cara ini akan memungkinkan hasil video yang telah dikompres cenderung tidak mengalami penurunan dari segi kualitasnya.
Disebut online karena kita bisa melakukan compress video tanpa harus capek-capek melakukan instalasi software apapun ke dalam harddisk PC atau laptop kita.
Cukup dengan menggunakan salah satu dari 3 software ini, maka semuanya bisa berjalan dengan lancar.
1. Software Veed
Sekali lagi, kamu tak perlu melakukan instalasi software apapun saat menggunakan kompresan online. Cukup dengan mengunjungi situs-situs penyedia jasa tersebut, maka kita bisa mengecilkan ukuran file video kita secara mudah dan cepat.
Layanan pertama yang disarankan adalah VEED, yang mana bisa kamu akses melalui website: https://www.veed.io/video-compressor.
Sebagai bagian dari video editor yang mereka jual, VEED menawarkan alat kompresi video yang mudah digunakan untuk mengurangi ukuran file video secara gratis.
Kami sudah mencobanya dan cukup bagus digunakan dan berfungsi dengan baik pada OS Windows dan Mac melalui browser kita.
Kompresor video VEED sendiri mendukung format file video berupa MP4, MOV, MKV, AVI, WMV, dan FLV.
Bahkan jika kamu menggunakan dropbox, maka bisa menghubungkan akun kamu dan langsung unggah video ke alat tersebut.
Tutorial cara compress video online menggunakan VEED ini adalah cukup dengan klik tombol bertuliskan “upload your file” atau langsung lakukan drag and drop ke area yang telah tersedia. Kemudian langsung lakukan eksekusi
Kamu juga bisa masuk ke pengaturan dan disesuaikan dengan tiga poin yang telah dibahas di atas, yaitu rasio, bitrate, dan encoding.
Dengan menyesuaikan settingan dengan ilmu yang kamu dapatkan di atas, maka akan mampu mengurangi ukuran file yang besar sekaligus mempertahankan kualitas gambar sebaik mungkin.
2. Software Video Smaller
Video Smaller juga merupakan kompresi video berbasis cloud sederhana yang mampu mengurangi ukuran file video secara online, dan gratis.
Kamu bisa mengaksesnya melalui https://videosmaller.com, lalu unggah video, atur beberapa opsi, dan langsung lakukan eksekusi.
VideoSmaller mendukung berbagai macam format file video yang berbeda, termasuk MP4, AVI, MPEG, MOV, dan memungkinkan kita menggunggah file video hingga 500 mb.
Ada tiga opsi yang bisa kamu pilih saat menggunakan video smaller.
Pertama adalah tingkat kompresi rendah (low compression level). Ini akan memberikan kita hasil dengan kualitas yang lebih baik terhadap video, tetapi pengurangan ukuran file datanya tidak sebanyak ketika kita menggunakan software kompresi kebanyakan.
Opsi kedua adalah skala video. Penskalaan ini tentunya akan mengurangi ukuran file video begitu drastis, tetapi sebagai gantinya akan membuat video agak sedikit pecah. Jadi harap berhati-hati saat menggunakan opsi ini, atau sesuaikan saja dengan kebutuhan.
Terakhir, kita bisa mencentang kotak untuk menghapus semua audio dari video kita. Memang ini akan menghemat banyak ruang, akan tetapi video kita akan kehilangan suaranya. Ini dimaksudkan untuk jenis-jenis video yang akan diedit nantinya dengan BGM tertentu.
Semua opsi ini tersedia dan bisa disesuaikan dengan keinginan serta kebutuhan kita. Jadi, analisa terlebih dahulu mengenai video yang kamu miliki, dan untuk tujuan apa video tersebut akan digunakan.
3. Software Clip Champ
Jika kamu memiliki kebutuhan untuk mengurangi ukuran file video secara berkelanjutan, maka ada baiknya untuk menggunakan layanan berbayar seperti ClipChamp, yang bisa kamu akses melalui situsnya: https://clipchamp.com/en/.
Dengan menggunakan layanan premium, maka kamu akan mendapatkan semua fitur yang tak bisa dimiliki oleh layanan gratisan.
Ada banyak fitur tambahan yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan ClipChamp, dari mengedit video secara online, mengunggah video tanpa ada batasan ukuran, hingga mengompress video dalam jumlah banyak.
Jika belum yakin untuk menggunakan layanan ini, ada pula versi gratisan yang bisa digunakan. Hanya saja akan menyisakan watermark di video kamu sehingga tidak akan bisa digunakan untuk urusan bisnis.
Jadi mending lakukan pembayaran saja sebesar $99 per tahun atau $9 per bulan jika punya banyak kebutuhan.
Namun untuk sekali penggunaan, maka kamu bisa menggunakan 2 software di atas yang telah disebutkan, yaitu VEED dan VideoSmaller.
Tapi ingat, versi gratisan pastinya ada banyak kekurangan, sehingga tidak begitu cocok digunakan untuk urusan pekerjaan atau bisnis.
Sebaliknya, versi berbayar seperti ClipChamp akan memberikan hasil terbaik sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan kamu tersebut. Pekerjaan terbaik pastinya akan memberikan hasil terbaik pula! Jadi jika untuk urusan bisnis, maka jangan ragu untuk mengeluarkan dana. Toh, clipchamp termasuk murah kok!
Bereksperimen Dengan Compress Video Online
Tidak peduli tujuan kamu melakukan kompresan video – apakah itu untuk memonetasi konten, streaming di medsos, atau memperkenalkan produk dan perusahaan kamu – maka mendapatkan ukuran video yang kecil serta kualitas terbaik wajib hukumnya.
Sekalipun adanya tutorial cara compress video online yang disediakan, belum tentu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi kamu. Karena pada prakteknya, kamu harus senantiasa melakukan eksperimen terhadap kompresan yang ada.
Terutama jika kamu memutuskan untuk menghostingkan video di website pribadi, maka kamu pun harus menemukan ukuran dan kualitas video yang tepat, disesuaikan dengan kecepatan dan ukuran hosting masing-masing yang digunakan.
Di saat yang bersamaan, kamu pun harus memberikan kualitas terbaik bagi penonton tanpa harus menggunakan begitu banyak bandwidth.
Silahkan lakukan uji coba di berbagai macam resolusi dan bitrate untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas video yang dihasilkan.
Periksa juga platform kompresi video online yang kamu pilih demi mempelajari dan mendapatkan fitur, opsi, serta pengaturan yang jauh lebih baik daripada hasil standar.
Yang terpenting, kamu harus menggunakan setelan encode yang sesuai seperti yang sudah disebutkan di awal-awal tutorial ini, yaitu H.264 untuk MP4.
Tapi buat kamu yang masih penasaran mengenai encoding ini, maka cara terbaik untuk menjelaskannya adalah melalui perbedaan dari encoding, decoding, dan transcoding.
Jadi, ayo kita bahas lebih lanjut!
Perbedaan Encoding, Decoding, dan Transcoding
Enstein pernah bilang seperti ini: “jika anda tak bisa menjelaskan segala sesuatu dengan cara yang sederhana, berarti anda belum memahaminya”.
Maka dari itulah, kita jelaskan secara sederhana mengenai tiga perbedaan pengaturan settingan dari video ini!
Apa itu Encoding Video?
Di dunia video dan editing, encoder ini digunakan untuk mengompresi dan mengurangi ukuran konten video sehingga akan menghemat ruang penyimpanan serta lebih cepat saat diupload.
Untuk mencapai tingkat kompresi ini, maka pembuat enkode video ini menggunakan algoritma kompresi video yang dikenal dengan sebutan codec (seperti misalnya H.264/AVC atau H.265/HEVC), demi mengurangi data konten mentah hingga sebanyak 1000 kali.
Seperti yang sudah disebutkan di awal-awal, opsi terbaik untuk output MP4 adalah H.264 atau AVC. Jadi tidak perlu susah-susah lagi untuk berpikir saat ingin mengompresi file apapun ke dalam MP4, toh sudah kami lakukan eksperimen dan hasil terbaik adalah jenis H.264 tersebut.
Apa itu Decoding Video?
Secara sederhananya, decoding adalah kebalikan dari encoding. Penjelasan lengkapnya yaitu proses uncompress video yang dikodekan secara real-time atau langsung. Hardware yang digunakan sendiri adalah video decoder.
Video decoder ini digunakan untuk memecahkan kode atau dekompresi video agar bisa ditonton di perangkat tertentu, termasuk TV, smartphone, tablet, laptop, dan lain sebagainya.
Apa itu Transcoding Video
Sementara transcoding merupakan sebuah proses untuk mengubah aliran dari satu format ke format lain, atau dari satu ukuran ke ukuran lainnya. Kebanyakan transcoder ini menggunakan proses dua langkah, yaitu decoding dan re-encoding.
Langkah pertama ini melibatkan decoding data asli ke dalam format perantara, yang kadang-kadang disebut sebagai mezzanine. Lalu langkah kedua yaitu mengubah ukuran dan kemudian mengkode ulang video ke dalam format baru atau beberapa format tergantung pada perangkat dan output yang telah kamu pilih.
Transcoding ini tidak sebatas pada pengubahan dari satu format video ke format yang lainnya, akan tetapi bisa dari video ke audio, atau bahkan ke dalam bentuk karakter.
Untuk pengubahan video biasanya akan memiliki format MP3 atau WAV, sementara untuk pengkodean karakter akan berbentuk UTF-8 atau ISO/UEC 8859.
Jadi dengan mengetahui ketiga perbedaan ini, maka kita bisa melakukan kompresi video layaknya seorang profesional.
Tapi perlu diingat, tutorial cara compress video online ini hanyalah bersifat ilmu dasar saja, yang mana bisa kamu gunakan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan settingan terbaik saat mengurangi file video yang terlalu besar. Tutorial lain yang lebih menarik bisa ditemukan di website Goodtizen .
Silahkan lakukan eksperimen dan bandingkan hasil mana yang paling terbaik. Kompresan paling oke adalah memiliki ukuran yang kecil akan tetapi dengan kualitas yang masih hampir sama dengan file aslinya.