Sebuah situs blog tampak suram jika tanpa trafik atau satupun kunjungan netizen. Meskipun dihiasi beragam artikel atau posting berkualitas tinggi, setidaknya pemilik situs perlu “berpromosi” agar mudah terpantau mata mesin pencari dan netizen. Oleh karena itu, ada baiknya mempelajari sumber trafik blog website berkualitas dan tidak berkualitas. Perlu diketahui bahwa keduanya berperan besar dalam menentukan masa depan sebuah situs.
Sumber Trafik Blog Berkualitas
Tidak begitu sulit membangun trafik blog berkualitas, dimana pengunjung membaca konten kemudian turut berpartisipasi dalam komentar atau turut berbagi ke pembaca lain. Sebagaimana dilansir dari laman Onlineincometeacher.com, setidaknya ada lima sumber trafik blog berkualitas yang patut dipertimbangkan oleh pemilik situs website. Beberapa bisa dinikmati secara gratis, namun ada pula berbayar.
1. Search Engine & SEO
Perlu diketahui bahwa 98 persen sumber trafik blog berasal dari situs search engine (mesin pencari) seperti Google. Jika berhasil menguasai kata kunci tertentu pada hasil penelusuran, maka dipastikan memperoleh trafik secara otomatis setiap hari. Untuk memperoleh trafik dari mesin pencari, pemilik situs perlu membangun backlink berkualitas melalui penyusunan strategi Search Engine Optimization (SEO)
Selain membangun backlink, pemilik situs perlu membuat konten berkualitas untuk memberi “nilai lebih” atau manfaat kepada pengunjung. Oleh karena itu, teruslah membuat konten bermutu tinggi. Sebuah situs yang memiliki banyak konten lebih dari 1000 artikel berpeluang menghasilkan trafik tinggi ketimbang situs minim konten. Jadikan misi membuat konten sebagai tujuan jangka panjang.
Fokus membangun kualitas pada konten, backlink dan SEO merupakan jurus efektif meraih lebih banyak trafik tanpa harus bersusah payah memasang iklan promosi yang terus menggelontorkan uang.
2. Artikel marketing
Salah satu cara efektif membangun trafik blog berkualitas adalah artikel marketing. Dalam hal ini, pemilik situs perlu membuat tulisan pendek -sekitar 300 hingga 1000 kata- yang kemudian disisipi kata kunci tertentu dengan sebuah tautan. Nantinya artikel dirilis ke situs artikel direktori populer seperti Hubpages, Go Articles, Buzzle, Ezine Articles dan masih banyak lagi.
Selain menulis pada artikel direktori, pemilik situs juga dapat menulis di blog atau situs lain sebagai seorang penulis tamu. Jika punya dana berlebih, tidak ada salahnya memposting dengan membayarkan sejumlah uang. Artikel marketing sudah terbukti manjur menghasilkan trafik tertarget menuju situs.
3. Paid Per Click (PPC)
Fokus pada SEO website merupakan cara paling murah memperoleh trafik blog tertarget berkualitas, sayangnya memakan waktu cukup lama agar efek benar-benar terasa. Jika tak mau menunggu lama, lebih baik berpromosi via iklan Pay Per Click (PPC). Hasilnya memang cepat, tetapi butuh banyak uang. Jadi, harap pertimbangkan baik-baik sebelum mengambil langkah.
Ada banyak program PPC, salah satunya adalah Google Adwords. Mulailah menyusun kampanye dengan menentukan besaran dana dan kata kunci tertarget. Terus pantau setiap perkembangan jumlah trafik setiap hari untuk mengetahui tingkat efektifitas kampanye. Sebaiknya memanfaatkan layanan gratis dari Google Analytics untuk pengecekan dan pemantauan.
Selain kampanye via Adwords, pertimbangkan juga dua layanan lain dari Bing Ads dan Yahoo Marketing. Meskipun volume pencarian tidak sebanyak Google, setidaknya dua layanan tersebut memberi trafik cukup memuaskan dengan biaya lebih terjangkau. Namun tak ada salahnya lebih fokus pada Adwords kemudian disusul Bing Ads dan Yahoo. Tentukan semua tergantung kebutuhan dan dana.
4. Social Media Marketing
Jika dibandingkan promosi “dari mulut ke mulut”, maka social media marketing jauh lebih efektif. Promosi memperkenalkan situs, konten atau artikel via Facebook, Twitter, LinkedIn dan sejenisnya. Membagikan bookmark ke situs media sosial tak hanya mendongkrak SEO website, tetapi turut panen trafik jika berhasil menjadi viral. Meskipun cuma bersifat sementara, tetapi berpeluang memperoleh kunjungan sekali lagi dan meningkatkan kesadaran pengguna sosial media terhadap eksistensi situs. Selain itu masih ada YouTube yang berpotensi mendorong trafik. Oleh karena itu jangan abaikan sosial media dan situs berbagi video untuk mendulang pengunjung.
5. Email marketing
Percaya atau tidak, email marketing sampai saat ini masih dianggap cara terbaik untuk membangun trafik blog secara berulang kali bahkan viral sekalipun. Email marketing tidak jauh berbeda seperti social media marketing, hanya saja pemilik situs harus membangun komunitas pembaca via layanan email. Pengunjung setidaknya harus berlangganan atau subscribe newsletter pada situs.
Itulah 5 sumber trafik blog berkualitas yang fokus pada lima kekuatan yaitu search engine & SEO, artikel marketing, PPC, sosial media marketing hingga email marketing. Masih ada lagi sumber trafik berkualitas patut dipertimbangkan, yakni Press Releases, Banner Ads, RSS Feeds hingga iklan offline. Semuanya merupakan sumber trafik tertarget. Jika sebuah situs fokus menjual produk atau jasa tertentu, sebaiknya pertimbangkan strategi afiliasi dengan melibatkan situs atau blog lain untuk menjaring trafik.
Sumber Trafik Blog Tidak Berkualitas
Pemilik situs bebas menentukan strategi membangun trafik blog, termasuk via sumber tidak berkualitas. Ada tiga cara yang sebenarnya tidak dianjurkan sama sekali karena tidak memberi manfaat apapun sebagaimana dilansir dari laman sbwebcenter.com.
1. Paid to Click (PTC)
PTC singkatan dari Paid to Click, yakni sebuah layanan yang memiliki jaringan berisi pengguna internet yang bertugas untuk me-klik link atau tautan atau mengunjungi langsung situs klien. Pengguna internet yang jadi anggota PTC memperoleh bayaran untuk setiap kunjungan menuju situs.
Walaupun tergolong ide brilian mendongkrak trafik blog, sayangnya pemilik situs cuma merasakan sedikit manfaat. Hal ini dikarenakan anggota lebih mengincar uang ketimbang membaca konten. Paid to Click masih kalah jauh ketimbang Pay Per Click, keduanya memang berbeda konsep. PPC menghasilkan trafik natural karena muncul dalam bentuk iklan, tidak seperti PTC.
2. Trafik Insentif
Konsepnya tidak jauh berbeda seperti PTC, pengguna internet yang tergabung pada komunitas trafik insentif lebih mengincar uang ketimbang konten. Di sini tidak sekedar mengunjungi situs saja, melainkan turut mendaftar penawaran tertentu. Pendaftaran bukan bertujuan untuk membeli, tetapi menjajal produk atau layanan tertentu yang disediakan situs klien secara gratis.
3. Popup atau Popunder
Banyak opini berbeda mengenai sumber trafik blog dari popup atau popunder, ada yang mengaku kurang puas tetapi ada pula sebaliknya. Bila mau dipikirkan matang-matang, sebenarnya bukan termasuk sumber trafik tidak berkualitas meski cenderung legal. Pengguna internet benar-benar mengunjungi situs klien, bukan robot atau bot. Sayangnya pengunjung tidak melakukan kontak menyeluruh, termasuk membaca konten.
Jika menyinggung soal hasil konversi trafik menjadi penjualan, semua kembali pada minat pengunjung. Penjualan lebih berpeluang terjadi jika trafik benar-benar tertarget. Sebaliknya, penjualan urung terjadi jika trafik tidak tertarget.
Dengan mengetahui sumber trafik blog berkualitas dan tidak berkualitas, maka pemilik situs dapat menentukan sendiri jenis promosi paling efektif. Sebaiknya menghindari sumber trafik blog tidak berkualitas karena tidak memberi manfaat apapun kecuali merugi. Sementara itu PPC memang termasuk sumber web berkualitas, tetapi perlu perhitungan cermat menyesuaikan dana. Jika mau lebih murah dan efektif, coba fokus pada pengembangan sosial media marketing, artikel marketing, email marketing, search engine dan SEO.