Dalam dunia pemasaran ada istilah sales funnel. Sales funnel adalah kunci dalam mengelola, mengukur, meningkatkan, dan memprediksi proses penjualan yang bertujuan untuk melakukan transaksi dengan pelanggan. Sederhananya, sales funnel adalah serangkaian strategi panjang yang bertujuan untuk membawa pelanggan melakukan transaksi. Proses penjualan dapat terwujud jika calon pelanggan telah menyadari jika mereka membutuhkan produk atau layanan dan akhirnya melakukan pembelian. Penjualan saluran merupakan proses yang panjang dan sangat prosedural. Sebagai pelaku bisnis, Anda harus menjalankan strategi ini langkah demi langkah dan berulang kali.

Cara Menerapkan Sales funnel

Ofpe 1024x1024 1

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam strategi sales funnel. Tahapan-tahapan ini akan dijelaskan di bawah ini.

Lakukan Prospek

Melakukan prospek adalah langkah awal yang harus dilakukan. Anda harus mencari data atau melakukan penelitian dari berbagai sumber untuk menarik pelanggan potensial untuk melirik produk yang Anda tawarkan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menemukan target pasar. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Untuk bisnis online, Anda dapat menggunakan beberapa alat seperti Iklan Faebook, Google Adwords, untuk blogging. Anda juga bisa langsung ke lapangan untuk mencari tahu apa kebutuhan target pasar.

Terapkan Kualifikasi

Tahap kualifikasi adalah proses penyaringan calon pelanggan. Anda akan mendapatkan konsumen yang benar-benar memiliki keinginan dan mampu membeli produk. Semua data yang diperoleh dari email, nomor telepon, atau lalu lintas dapat difilter. Anda dapat melakukan ini dengan meletakkan harga di situs web atau media sosial yang digunakan untuk menjual produk. Dengan begitu, calon pelanggan akan dipilih sendiri. Untuk pelanggan yang tertarik, mereka akan menghubungi Anda.

Buat proposal

Tahap ini adalah proses membuat penawaran atau iklan yang bisa menjadi daya tarik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik copywriting yang menarik. Adalah baik untuk tidak menulis sesuatu yang sulit dijual. Membuat pelanggan benar-benar merasa tertarik dan membutuhkan produk yang ditawarkan.

Call To Action

Call To Action adalah tahap terakhir dalam proses penawaran produk. Setelah pelanggan potensial tertarik pada semua tahapan di atas, mereka akan menentukan apakah akan melakukan pembelian atau tidak. Bahkan jika Anda belum membeli, jangan khawatir, yang penting adalah bahwa pelanggan potensial telah menjadi pelanggan Ansa. Mereka telah menerima dan menerima pendidikan dari produk Anda. Anda dapat menindaklanjuti di waktu lain karena mereka sudah memiliki kontak mereka.

Repeat Order

Repeat Order atau pembelian kembali adalah tujuan akhir dari strategi saluran penjualan. Jika Anda dapat membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, mereka memiliki potensi untuk melakukan pembelian terus menerus karena mereka merasa mereka membutuhkan produk yang Anda tawarkan.

Manfaatkan fitur online

Ada begitu banyak alat online yang dapat digunakan sehubungan dengan terowongan penjualan. Salah satunya adalah Google Analytics. Dalam alat yang satu ini, Anda dapat mengetahui target pasar Anda, menganalisis iklan terlaris di situs / media sosial Anda, dan sebagainya. Ini bisa menjadi panduan untuk membuat strategi penjualan selanjutnya. Pada fase pemasaran, Google Analytics dapat membantu Anda mendapatkan prediksi volume penjualan.

Membangun Komunikasi

Kesalahan besar yang sering dilakukan setelah menjual suatu tujuan adalah enggan untuk berkomunikasi secara intensif dan seperti dulu dengan pelanggan. Padahal, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan itu penting. Peluang penjualan lain dapat dibuka dari satu pelanggan dan melewatkannya tentu sangat merugikan.

Hindari hard selling yang vulgar

Karena strategi ini bertahap dan prosedural, Anda harus sabar dan teliti dalam menjalani setiap tahap. Banyak orang gagal menerapkan sales funnel karena mereka terlalu tergesa-gesa. Salah satu yang sering dilakukan adalah kecenderungan penjual untuk segera membujuk pelanggan potensial untuk membeli produk mereka tanpa ada pengenalan atau edukasi. Ini dapat membuat calon pelanggan melarikan diri sebelum benar-benar melakukan pembelian.