Penjelasan sudut pandang
- Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama
Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, sudut pandang ini biasanya memakai kata ganti seperti saya ataupun Saya pada tokoh utama cerita. Dalam sudut pandang ini penulis atau pembuat cerita seolah-olah terlibat dalam ceritanya dan dia sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita.
Apakah itu sudut pandang dalam cerita?
Contohnya: Pagi hari saya terbangun dari tidur panjang yang telah melelapakanku, lalu saya pun bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi sebelum saya berangkat ke sekolah. Usai itu saya langsung membereskan tempat tidur dan sarapan pagi terlebih dahulu, setelah itu saya berangkat ke sekolah dan berpamaitan kepada orang tua…
- Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan
Yang kedua yakni orang pertama sebagai pelaku sampingan, maksudnya dalam sudut pandang ini seolah-olah si tokoh utama yang bercerita, akan tetapi posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama.
Contohnya: saya bangga melihat Agus teman baik ku, dia sungguh cerdas dalam berbagai mata pelajaran di sekolah. Terkadang saya merasa iri padanya, sebab dia lebih pintar dari pada saya, akan tetapi dia selalu membantuku jika saya dalam kesulitan dan dia selalu menemaniku saat bermain…
- Sudut pandang orang ketiga
serba tahu Yang ketiga yakni sudut pandang orang ketiga serba tahu, pada sudut pandang ini biasanya memakai kata ganti seperti ia, dia atau nama dari pelaku didalam cerita yang dibuat penulis.
Contohnya: sudah satu bulan ini saya sering sekali melihat dia menunggu bus di bangku pinggir jalan itu, tapi belum satu kalipun dia kelihatan menunggu bus bersama temannya. Apa mungkin dia tidak punya teman baik? Ataukah dia seorang penyendiri?…
- Sudut pandang orang ketiga pengamat
Dalam sudut pandang ini maksudnya kata “dia” sungguh terbatas. Penulis cerita menggambarkan apa yang dilihat, didengar, yang dialami dan yang dirasakan oleh tokoh utama dalam cerita, akan tetapi hal itu sungguh terbatas hanya pada seorang tokoh saja. Tokoh yang ada dalam cerita mungkin cukup banyak tetapi mereka tidak diberikan kesempatan yang lebih untuk menunjukan sosok yang sebenarnya, jadi hanya tokoh utama saja yang menunjukan sosok yang sebenarnya.
Contohnya: Datang seorang siswa baru berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya yang tampan membuat semua siswi di kelas itu terdiam. Tiba-tiba siswa baru itu tersenyum dan membuat semua siswi di kelas menjerit histeris, sebab tidak menyangka senyum siswa baru itu sungguh mempesona.