Daftar isi konten
ToggleTampilan memang bukanlah segalanya, tapi tak bisa dipungkiri juga jika antarmuka sebuah website bisa menjadi yang pertama kali dinilai oleh visitor kita.
Jika enak dipandang, bisa diakses oleh semua gadget, dan mudah dinavigasi, maka visitor kita pun akan betah berlama-lama di website untuk mencari informasi yang mereka inginkan.
Untuk itulah, pembuatan website responsive saat ini sangatlah dibutuhkan agar situs kita nampak cemerlang. Dari sisi SEO saja sudah sangat berpengaruh, karena berefek pada rasio pentalan dan dwell time dari website kita tersebut.
Panduan Memilih Jasa Pembuatan Website Responsive Mobile
Secara teoritisnya, tugas ini dinamakan dengan RWD, yaitu singkatan dari responsive web design. Aktivitas ini merupakan pendekatan pengembangan web yang menciptakan perubahan dinamis pada tampilan situs web, tergantung pada ukuran layar dan orientasi perangkat yang digunakan oleh para visitor kita.
Di era sekarang – dimana handphone sudah menjadi hal lumrah dimiliki oleh setiap individu, maka situs web pun haruslah mengikuti trend tersebut agar bisa menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat kita.
Alhasil, memiliki website responsive yang bisa menyesuaikan dengan segala macam ukuran layar gadget akan terlihat lebih profesional serta memberikan sisi positif terhadap mesin pencarian.
Jadi, tidak perlu diperdebatkan lagi! Toh, memiliki website yang responsive memang menjadi sebuah keharusan agar website kita bisa menghasilkan konversi dan penjualan, serta mendatangkan cuan.
Cara Agar Website Kita Menjadi Responsive
Membuat agar website kita menjadi responsive bisa disebut gampang-gampang susah, tergantung dari banyaknya bagian yang harus diedit.
Apalagi jika kamu masih menggunakan tema yang jadul, maka bisa jauh lebih ribet. Soalnya, mengganti tema juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena bisa mempengaruhi posisi kita di SERP.
Ada banyak hal yang menjadi alasannya, salah satu yang paling menentukan perubahan tersebut adalah meta tag yang kita sematkan di dalam file header.
Untuk menghindari hal tersebut, bicarakan dengan penyedia jasa pembuatan website responsive yang telah kamu pilih, kemudian biarkan mereka melaksanakan tugasnya .
Jika kamu penasaran mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa tersebut, berikut kami jelaskan secara terperinci di bawah ini.
1. Memperbaiki Layout
Layout mungkin bisa menjadi pondasi dari website yang responsif. Bahkan penyedia jasa pertama-tama akan mulai memfokuskan diri dulu terhadap tata letak dan tampilan agar bisa diakses oleh visitor dengan berbagai macam gadget.
Para profesional ini juga akan melakukan sedikit perubahan pada CSS agar lebih cepat saat diakses. Pekerjaan ini tentunya membutuhkan kemampuan dalam membaca bahasa pemrograman, sehingga tingkat kesulitannya lumayan tinggi.
Selanjutnya ada beberapa kueri media yang harus ditambahkan, menurut situs W3C mengatakan bahwa:
“kueri media terdiri dari jenis media dan nol atau lebih ekspresi yang memeriksa kondisi fitur media tertentu. Dengan menggunakan kueri media, presentasi dapat disesuaikan dengan rentang perangkat keluaran tertentu tanpa mengubah konten itu sendiri”.
Jangan buru-buru pusing membaca penjelasan dari W3C. Santai, masih banyak obat sakit kepala di warung-warung! Intinya, W3C ingin mengatakan bahwa kueri media tersebut akan memungkinkan situs web kita terlihat bagus di semua jenis gadget, mulai dari smartphone hingga layar yang besar 4K.
Jika website kita sudah bisa diakses di semua perangkat, maka sudah bisa disebut sebagai responsif. Tapi penyedia jasa tidak akan berhenti sampai disana, karena harus memastikan faktor-faktor lain sehingga bisa lebih lancar saat diakses.
2. Mengoptimalkan Media
Tata letak memang sangat penting untuk diperbaiki, tetapi media juga wajib kita optimalkan agar lebih cepat saat diakses. Media tersebut bisa berupa gambar atau bahkan video.
Untuk website-website berbasis wordpress, memang kita bisa mengkompresi media tersebut melalui plugin. Tetapi bagi jasa dan orang profesional, mereka lebih senang melakukannya melalui CSS.
Pasalnya, plugin juga merupakan software tambahan yang bisa menghabiskan resource hosting. Berbeda jika kita mengeditnya melalui CSS, maka hasilnya akan jauh lebih efektif. Tapi melakukannya membutuhkan ilmu yang mumpuni, karena salah sedikit malah bisa menghasilkan bug, atau bahkan website kita menjadi error.
Contoh kode CSS yang sering digunakan oleh penyedia jasa pembuatan website responsive adalah seperti ini:
img { max-width: 100%; height: auto; }
kode CSS di atas akan memastikan bahwa gambar dalam sebuah website tidak akan pernah lebih besar daripada wadah induknya.
Memang terlihat sederhana, tetapi sangatlah penting disematkan dan sudah sering digunakan oleh situs-situs terkenal.
Tapi jangan berpikir bahwa para profesional tersebut hanya menyematkan satu code CSS itu saja. Masih banyak jenis coding-coding yang harus digunakan, bahkan dengan jenis yang jauh lebih panjang dan rumit.
Tujuannya tetap sama, agar gambar dan video bisa disematkan di website menjadi jauh lebih responsive dan tidak memberatkan website secara keseluruhan.
3. Perbaikan Tipografi
Langkah terakhir yang biasanya dilakukan oleh penyedia jasa pembuatan website responsif adalah melakukan perbaikan pada sisi tipografi.
Hingga sampai saat ini, sebagian besar pengembang website selalu menggunakan piksel untuk menentukan ukuran font.
Sekilas memang tak ada sangkut pautnya sama sekali, akan tetapi font juga haruslah responsif dan sesuai dengan tema yang kita gunakan.
Ukuran font dari sebuah situs harulah terkait dengan lebar wadah induknya, sehingga nantinya dapat beradaptasi dengan layar dari para visitor yang mengakses website kita, apapun jenis perangkat yang mereka gunakan.
Spesifikasi CSS3 sudah mencakup unit baru yang kita sebut dengan nama “rems”, dan bekerja terhadap elemen html. Dengan begitu, untuk tipografi kita harus mengeditnya di bagian HTML.
Salah satu contoh kode yang digunakan adalah seperti ini:
html { font-size:100%; }
Tapi sama halnya seperti media, masih banyak jenis kode html yang wajib disematkan agar tipografi tersebut sesuai dengan tema yang kita gunakan dan responsif secara keseluruhan.
Jangan lupa juga untuk mengatur meta tag di header agar website kita lebih ramah terhadap robot mesin pencarian seperti Google.
Meta tag ini akan menjadi pesan bagi mesin pencari bahwa kita memiliki topik tertentu yang benar-benar tertarget, sehingga diharapkan bisa meranking di keyword yang telah kita sasar sebelumnya.
Cara Mengecek Website Responsive
Katakanlah kamu selesai menggunakan jasa pembuatan website responsive, dan kini saatnya kamu melakukan pengecekan.
Setidaknya kamu harus tahu dasar-dasar sebuah website responsive itu seperti apa, agar tidak dikacangin oleh orang lain.
Dikarenakan website yang responsif itu sudah menjadi pendorong bagi keberhasilan bisnis, maka jangan sampai upaya kita untuk mengubahnya sebagai situs web yang ramah pengguna menjadi sia-sia akibat memilih penyedia jasa abal-abal.
Buktinya banyak kok orang yang berpura-pura menjadi profesional, tetapi pada saat pengerjaan hasilnya sangat acak-acakan.
Maka dari itulah, ketahui beberapa cara untuk mengecek apakah website kamu sudah benar-benar berubah menjadi responsif atau tidak, yang sudah dijelaskan di bawah ini secara lengkap.
1. Ketahui Komponen yang Tak Boleh Diedit
Mengubah website kita menjadi responsif memang memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya adalah bisa menghindari beberapa masalah klasik yang terjadi pada website termasuk:
- Kesalahan mengubah ukuran
- Scrolling atau pengguliran yang terasa tak begitu nyaman.
- Terlihat tak enak saat di zoom
- Kecepatan website lambat saat diakses
Setiap hari, jumlah orang yang menggunakan smartphone cenderung terus bertambah, dan melakukan banyak sekali kegiatan di internet, terutama untuk mencari informasi, hiburan, jejaring sosial, dan berbelanja.
Agar website kita tetap bersahabat dengan SEO, maka ada beberapa faktor yang tak boleh kita edit atau hilangkan.
Bagian-bagian penting tersebut meliputi:
- Meta Tag yang tersemat di header. Code ini merupakan identitas utama website kita yang akan dibaca oleh mesin pencari. Jika hilang, maka akan membuat website kita turun peringkatnya dari SERP.
- Internal dan eksternal link yang ada di artikel. Terlebih internal link yang bisa memudahkan spider web untuk menjelajahi seluruh isi dan konten website kita.
- Artikel dan konten. Secara sederhananya, konten kita haruslah tetap tidak berubah, karena jasa ini hanya berfokus pada tampilan dan coding, bukan pada artikel.
Jika kamu mengecek ketiga elemen ini dan tidak ada perubahan, maka penyedia jasa tersebut sudah lulus tahap pertama!
2. Gunakan Tools yang Memudahkan Usaha Kita
Selanjutnya, kita bisa mengecek keseluruhan website responsif kita dengan menggunakan tools-tools tertentu.
Dengan begitu, kita bisa tahu bahwa website kita memang sudah benar-benar responsif berdasarkan persfektif yang berbeda.
Jadi tidak berdasarkan dari segi tampilan luarnya saja, akan tetapi bisa dicek hingga ke dalam. Proses pengecekan pun tidak berdasarkan tebak-tebakan saja, tetapi sudah benar-benar dilakukan secara profesional oleh software yang dibuat oleh para ahli website.
Setidaknya ada 8 tools yang kami rekomendasikan untuk kamu gunakan, dan bisa kamu cek satu per satu agar memberikan sudut pandang yang beragam.
- Emulators. Ini adalah tools yang dapat membantu kita melihat bagaimana situs web ditampilkan di berbagai macam gadget termasuk ponsel, sistem operasi, dan tablet, sekaligus di beragam browser yang digunakan.
- Responsinator. Mungkin ini adalah salah satu tools termudah yang bisa kita gunakan. Software ini akan menunjukkan kepada kita bagaimana situs web terlihat saat diakses dengan perangkat tertentu.
- ViewPort Resizer. Merupakan ekstensi untuk browser yang memungkinkan kita melihat tampilan situs dalam berbagai macam format. Kita juga bisa menerapkan hingga 47 opsi untuk ukuran layar.
- Screenfly. Pilihan yang bagus untuk melihat situs di berbagai macam ukuran layar yang berbeda.
- BrowserStack. Alat yang sudah digunakan oleh lebih dari 36 ribu pelanggan, termasuk Twitter, Microsoft, dan MasterCard. Tools ini terus mengalami perkembangan sehingga kita pun bisa menguji situs di lebih dari 2000 browser dan ponsel cerdas jenis apapun.
- Responsive Design Checker. Alat yang memiliki fitur pemeriksaan ukuran layar, dimulai dari yang terkecil hingga paling besar. Tetapi cenderung lebih berfokus pada layar besar.
- Cross Browser Testing. Alat yang mudah saat digunakan dan multifungsi, sehingga memungkinkan kita untuk menguji situs apakah sudah responsif atau belum. Menariknya, cross browser testing mampu membuat tangkapan layar hingga satu halaman penuh, dan kemudian membandingkannya dengan versi sebelumnya.
- Google Resizer. Menunjukkan tampilan website kita di perangkat yang berbeda setelah kita memasukan URL ke dalam kolom yang telah disediakan. Pengembang Google tentunya membuat alat ini agar lebih mudah dipahami dan efektif untuk menguji situs web kita secara keseluruhan.
Silahkah gunakan salah satu atau bahkan semua jenis tools di atas, agar kamu bisa mendapatkan informasi dan saran dari berbagai macam persfektif dan sudut pandang yang berbeda.
3. Buat Daftar Ceklis Secara Menyeluruh
Bukan bermaksud untuk perfeksionis, tapi kita memang ingin mendapatkan hasil yang terbaik dari penyedia jasa pembuatan website responsive.
Dengan begitu, kita harus memiliki penilaian tersendiri apakah website kita sudah benar-benar oke atau belum.
Sebagai gambaran, kami memiliki daftar ceklis yang mungkin bisa kamu gunakan. Jika ada yang tidak sesuai, cukup hilangkan saja dan pilih ceklis yang kamu butuhkan saja.
Karena tiap website pastinya memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda. Jadi, ceklis ini kami buat berdasarkan website responsif secara umum.
- Periksa konten, perataan (alignment), dan font yang digunakan di dalam artikel. Apakah nampak tampil secara merata di semua jenis perangkat?
- Kecilkan dan perbesar jendela browser kamu untuk melihat apakah tampilannya masih enak dipandang atau tidak? Atau mungkin menjadi acak-acakan?
- Periksa kecepatan website saat diakses di berbagai macam perangkat dengan resolusi yang berbeda. Lakukan secara manual agar lebih memberikan hasil yang akurat. Perhitungkan juga kecepatan internet kamu, minimal harus memiliki speed 20 mbps.
- Cek semua internal linking mengarah ke tempat yang seharusnya, dan tidak ada yang mengarah ke 404.
- Periksa apakah semua gambar, video, dan audio yang ada di halaman dapat ditampilkan atau diputar tanpa adanya masalah.
- Pastikan padding muncul di semua gadget dan ukuran layar apapun.
- Periksa semua pop-up, apakah berfungsi dan tidak mengalami kerusakan?
- Periksa tampilan menu situs dan navigasi, apakah sudah benar-benar responsif?
- Periksa apakah tabel di dalam postingan terlihat acak-acakan atau tidak?
- Pastikan website tidak mengalami masalah saat scrolling.
10 ceklis ini hanya contoh, mungkin ada beberapa kriteria lainnya yang bisa kamu tambahkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Manfaat yang Bisa Didapatkan
Menyewa jasa pembuatan website responsive memang harus mengeluarkan kocek yang lumayan dalam, akan tetapi hasilnya bisa sesuai dengan pendapatan yang akan kamu terima nantinya.
Adapun manfaat dari memiliki website responsif diantaranya adalah:
- Mengundang lebih banyak audiens, karena bisa diakses oleh semua pengguna gadget dengan jenis apapun.
- Lebih mudah dimonitor melalui Google Analytics.
- Lebih mudah untuk dipelihara dan dikembangkan.
- Memberikan sinyal positif terhadap SEO.
- Desain dan merk kita nampak lebih konsisten dan menonjol.
- Mengurangi bounce rate dan dwell time.
- Meningkatkan konversi.
Dengan begitu sudah dipastikan bahwa website responsive kini menjadi hal yang harus dimiliki oleh setiap webmaster. Tanpanya, kita akan dengan mudah dikalahkan oleh para pesaing.
Silahkan dicek satu per satu, terbukti bahwa semua kompetitor kita yang nongkrong di halaman satu google pasti memiliki tampilan yang responsif. Sehingga akan mustahil bagi kita untuk menyalip posisi mereka jika website kita masih nampak amburadul saat diakses oleh ukuran layar gadget yang lebih kecil.
Investasikan uang kamu ke dalam website yang responsif, dan passive income bisa datang setelahnya.