Dari gambar sederhana hingga lukisan, dari foto biasa hingga ditambahkan efek tertentu, potret dari diri kita memang bisa memberikan kesan dan kenangan tersendiri. Apalagi di zaman sekarang, semuanya bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Kita bahkan bisa melakukan berbagai macam elemen tambahan terhadap foto kita dengan jasa editing foto. Pengeditan ini merupakan seni yang mampu meningkatkan gambar agar berubah menjadi sesuatu yang kita inginkan.
Tujuannya bermacam-macam, seperti misalnya untuk menonjolkan kejernihan warna, menyesuaikan pencahayaan, mendapatkan pencahayaan yang tepat, menghapus objek yang tak diinginkan, menambahkan efek foto untuk menciptakan tampilan vintage, dan masih banyak lagi.
Nah, semua pekerjaan tersebut bisa dilakukan dengan sentuhan para tangan profesional. Atau jika misalnya kamu tak ingin menggunakan jasa editing, maka bisa mengeditnya secara mandiri.
Panduan Memilih Jasa Editing Foto Profesional
Beberapa jenis software yang sering digunakan adalah Photolemur, Adobe Lightroom, Aurora HDR, AirMagic, Adobe Photoshop, ACDSee Photo Studio Ultimate, Serif Affinity Photo, PortraitPro, dan sejumlah software lainnya yang siap kamu pilih dan gunakan.
Salah satu software terbaik untuk mengedit sebuah foto adalah Adobe Photoshop, bahkan jenis ini merupakan yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Hal ini karena Photoshop merupakan jenis software yang terbilang memiliki kelengkapan terjamin, entah dari segi efek maupun manipulatif gambar yang ingin kita edit.
Namun jika kamu ingin foto pribadi diatur oleh para profesional, mungkin layanan jasa editing bisa membantu.
8 Tahapan yang Dilakukan Jasa Editing Foto
Memang para fotograper yang ahli bisa menghasilkan gambar foto yang begitu keren sesuai dengan keinginan kita. Tapi ada kalanya kita pun harus menggunakan jasa editing untuk bisa memperbaiki kesalahan atau membuatnya menjadi lebih menarik secara visual.
Misalnya, kita melakukan pemotretan dengan ponsel pribadi. Kemudian setelah dicetak, maka hasilnya terlihat agak gelap dan warnanya memudar. Terlihat ada banyak perbedaan antara gambar di handphone dengan yang telah dicetak.
Jika kamu menemukan masalah seperti itu, maka jasa editing sangatlah dibutuhkan, karena mereka tahu bagian mana yang harus diperbaiki secara pasti.
Selain itu, ada pula 8 langkah sederhana yang selalu digunakan oleh penyedia jasa tersebut, dan berikut adalah daftarnya.
1. Mengembangkan Gaya Pribadi
Jika kamu meminta jasa editing foto dari satu orang ke orang lainnya, maka hasilnya akan cenderung berbeda. Ini karena masing-masing penyedia jasa memiliki gaya dan pengembangannya masing-masing.
Fotografer profesional pastinya sangat bervariasi saat mengedit foto. Beberapa dari mereka ada yang suka bermain-main dengan vibrance, ada pula yang senang mengoprek saturasi warna, bahkan ada juga yang lebih menyukai fotografi hitam putih.
Kita pun sebagai konsumen memiliki selera yang berbeda, ada yang menyukai foto high key (memiliki efek cahaya dan putih yang lebih banyak), dan ada pula yang menyukai foto low key (gelap dan terlihat murung).
Apapun jenis foto yang ingin kamu dapatkan, tinggal diminta saja secara langsung kepada ahlinya.
2. Menggunakan Foto Editor
Proses editing ini sebagian besar tidak menggunakan kamera, melainkan sebuah software yang terinstal di PC. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa Adobe Photoshop merupakan jenis perangkat lunak foto editing yang paling banyak digunakan di kita.
Kamu juga tentu boleh menggunakan software ini untuk bermain-main dan bereksperimen. Banyak sekali tutorialnya bertebaran di internet dan video Youtube! Tinggal eksplorasi saja sendiri!
3. Menggunakan Filter dan Preset
Dari software-software itu sendiri, pastinya telah menyertakan filter untuk kita gunakan. Juga dikenal dengan sebutan preset, filter ini layaknya resep bagi para penyedia jasa editing untuk mampu menggabungkan kombinasi pengaturan demi memberikan tampilan tertentu pada foto yang ingin kita ubah.
Filter ini akan membuat foto kita nampak jauh lebih profesional tanpa perlu memiliki terlalu banyak pengetahuan teknis.
Tetapi bagi para profesional dan penyedia layanan jasa editing foto, filter dan preset ini bisa mereka tingkatkan hingga menjadi jauh lebih berseni. Untuk bisa sampai di tahap ini, kita harus terus latihan setidaknya 1 tahunan.
Ingat, foto editing sendiri sudah menjadi pekerjaan khusus, sehingga para profesional tersebut pastinya akan berlomba-lomba untuk meningkatkan kemampuan mereka.
4. Menggunakan Mode Otomatis
Sebagian besar fotografer profesional cenderung mengabaikan mode otomatis pada program pengeditan yang mereka gunakan.
Mode otomatis ini biasanya akan mempermudah pekerjaan kita, tetapi tergantung dari kerumitan gambar itu sendiri. Di Photoshop, ada sebuah tools yang bisa kita sebut magic wand tool.
Dalam sekali klik saja, kita bisa menandai area tertentu di foto untuk segera diedit. Tetapi untuk foto yang rumit, maka harus dirapikan dengan tekhnik lainnya.
Mungkin bagi para pemula, mode otomatis ini bisa begitu menarik dan menguntungkan, tetapi bagi para profesional, mereka lebih senang menggunakannya secara manual.
5. Meningkatkan Warna
Beberapa foto editor lebih menyukai warna cerah. Tetapi terlepas dari gaya dan selera, kita tentunya bisa meminta kepada penyedia jasa editing foto untuk mengikuti apa yang kita inginkan.
Misalnya jika kita memotret dalam format RAW di kamera, maka gambar yang dihasilkan mungkin akan terlihat datar. Dengan begitu, tugas para profesional tersebut adalah menambahkan kontras sehingga akan jauh lebih hidup dan berwarna.
Ada pula alat di sotware foto editing yang disebut sebagai HSL, yaitu hue, saturation, dan luminance. Alat ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan warna secara selektif.
6. Menyesuaikan Keseimbangan Warna Putih
Selain meningkatkan warna, para profesional yang kita sewa pun harus mampu menyeimbangkan warna putih yang ada di foto tersebut. Jadi peningkatan warna dan putih pun haruslah tetap seimbang agar enak saat dipandang.
Warna putih ini erat kaitannya dengan pencahayaan. Cahaya yang lebih hangat akan terlihat memiliki tampilan kuning atau cerah, sedangkan cahaya yang lebih dingin akan terlihat menghasilkan nada biru.
Di sebagian besar program pengeditan foto, keseimbangan putih atau white balance ini bisa kita temukan pada tools yang disebut sebagai temperature. Sekalipun cara penggunaannya cenderung mudah, tapi bagian tersulitnya adalah dari cara menentukan dan menyeimbangkan sesuai dengan keinginan kita.
7. Menghilangkan Objek Tertentu
Selanjutnya kita bisa meminta penyedia jasa editing foto untuk menghilangkan objek yang tak sedap dipandang. Misalnya, background gelap dapat diubah menjadi warna putih atau merah cerah (seperti pada foto resmi), menghilangkan objek kasar sebagian, atau bahkan mengambil sebagian dari potongan tubuh kita.
Kebanyakan orang mungkin mengira bahwa tekhnik ini adalah hal yang sulit, tetapi sebenarnya tergantung dari kerumitan gambar itu sendiri.
Jika warna objek yang ingin dihilangkan memiliki warna berbeda dengan objek lainnya, maka bisa menggunakan mode otomatis seperti magic wand tool di Photoshop.
Lain lagi jika objeknya begitu belibet, maka harus sering latihan dalam menandai objek tersebut secara rapi.
8. Sentuhan Akhir
Sentuhan akhir ini bisa berupa menyimpan foto tersebut ke dalam format file yang kita inginkan. Ada banyak format yang tersedia, tetapi jenis yang paling lazim digunakan adalah PNG dan JPG.
Ingat pula mengenai kualitas dan ukuran gambar yang diberikan. Ukuran sebuah gambar biasanya dihitung berdasarkan pixel, semakin besar maka kualitasnya akan semakin bagus. Namun di saat yang bersamaan, ukuran file-nya pun akan semakin besar.
Tapi tetap minta ukuran terbaik yang bisa mereka berikan sebagai file utama. Jika ingin digunakan untuk kebutuhan tertentu, maka nanti bisa kita kompress secara mandiri menggunakan software gratisan yang tersebar di internet.
Tekhnik Dasar Foto Editing
Wajib bagi para penyedia jasa editing foto mengetahui tekhnik-tekhnik dasar. Jika tidak, mustahil mereka mampu memberikan hasil yang kita inginkan.
Agar kita bisa membuat hasil foto yang menarik, kita pun sebagai konsumen tentunya boleh mengetahui tekhnik-tekhnik dasar tersebut, sehingga nantinya bisa berkomunikasi jauh lebih mudah dengan para profesional editor yang kita pilih.
Sebagian besar fotografer profesional menggunakan perangkat lunak pengeditan seperti Adobe Lightroom dan Photoshop untuk mengatur dan mengedit gambar.
Lightroom sendiri merupakan alat pengeditan yang begitu handal, dan akan terlihat jauh lebih keren jika dikombinasikan dengan Photoshop.
Ada pula tekhnik-tekhnik dasar yang bisa digabungkan antara satu dengan yang lainnya agar bisa menghasilkan gambar sesuai yang kita inginkan.
Tekhnik-tekhnik dasar tersebut meliputi:
- White Balance, menyesuaikan suhu dan warna agar warnanya nampak sesuai.
- Exposure, kecerahan dan kegelapan gambar. Tekhnik ini pun dibagi ke dalam beberapa poin lagi, yaitu Highlight untuk mengontrol bagian gambar yang lebih terang, Shadows untuk mengontrol bagian gambar yang lebih gelap, Whites mengatur titik paling terang dalam gambar, dan Blacks mengatur titik tergelap dalam gambar.
- Contrast, perbedaan antara bagian terang dan gelap pada gambar. Menggunakan tekhnik dasar ini akan membuat gambar memiliki tingkat kegelapan yang tinggi pada warna gelap, dan keputihan pada warna terang.
- Clarity, menyesuaikan kontras, tetapi hanya pada nada tengah foto yang tengah diedit. Meningkatkan clarity ini akan memberikan efek dan tekstur yang lebih tinggi.
- Saturation, mirip dengan vibrance, yaitu mempertinggi warna yang lebih redup pada gambar tanpa mempengaruhi warna.
- Sharpening, sebuah metode dimana kontras pada foto ditingkatkan, sehingga membuat foto terlihat lebih tajam.
- Noise Reduction, metode untuk menghaluskan noise apapun dalam foto, yang biasanya disebabkan oleh pencahayaan yang sangat kurang atau akibat pemotretan pada ISO yang sangat tinggi.
- Lens Correction, mengoreksi distorsi yang diambil oleh lensa saat pengambilan gambar. Setiap lensa pastinya dibuat berbeda, sehingga harus diedit dengan tekhnik ini.
- Perspective Correction, bisa menggunakan rotate pada software untuk memberikan sudut pandang yang berbeda.
- Grain, memungkinkan kita menambahkan efek butiran tertentu pada gambar agar nampak lebih kreatif.
- Vignette, memungkinkan kita untuk menggelapkan atau mencerahkan tepi gambar agar nampak lebih kreatif.
- Radial Filter, memungkinkan kita untuk mempengaruhi area di dalam atau di luar objek yang berbentuk lingkaran atau oval.
- Graduated Filter, sama seperti radial filter, tetapi untuk objek yang memiliki garis lurus, dan bukan lingkaran.
- Brush Tool, kita bisa melakukan berbagai macam perubahan di area tertentu dengan menggunakan mouse atau pena tablet.
- HSL, kita bisa menyempurnakan foto dari sisi rona, saturasi, dan luminasi untuk warna tertentu.
Dengan mengetahui tekhnik-tekhnik dasar dari foto editing, maka kita bisa meminta jasa editing foto untuk melakukan berbagai macam permintaan dengan lebih mudah.
Obrolan kita pun akan jauh lebih nyambung dan mereka pun akan lebih mudah menangkap semua hal yang kita inginkan, sehingga akan mengurangi kemungkinan revisi.
Kita juga bisa belajar menjadi seorang foto editor profesional dengan mengetahui cara pakai dari tekhnik-tekhnik dasar yang telah disebutkan di atas.
Faktanya, para ahli foto editing pun tidak akan jauh-jauh dari tekhnik dasar tersebut, hanya saja kreativitas kita akan diuji saat penggabungan semua tekhnik yang telah kita pelajari.
Tips Memilih Jasa Editing Foto Profesional
Penyedia jasa editing semakin hari semakin bertumbuh kembang, apalagi di tengah-tengah masa pandemi saat ini yang menuntut kita kerja di rumah.
Kehilangan pekerjaan pun akan membuat kita membuat strategi baru untuk mencari sumber penghasilan, dan biasanya datang dari keahlian yang kita miliki.
Banyaknya jasa editing yang lahir memang bagus untuk mendapatkan harga yang bersaing, tetapi kelemahannya adalah kemunculan profesional palsu yang harus kita hindari.
Agar kita mendapatkan penyedia jasa editing foto profesional dengan hasil yang memuaskan, maka bisa ikuti tips santai berikut ini.
1. Pengalaman
Setiap orang pasti ingin bekerja sama dengan orang yang ahli di bidangnya, begitupun dengan kita. Jangan sampai kamu memberikan pekerjaan kepada orang yang masih amatiran, karena akan merugikan kita baik dari segi waktu dan biaya yang dikeluarkan.
Mintalah beberapa contoh hasil foto editan yang mereka lakukan, dan ajaklah berbicara menggunakan istilah-istilah editing foto seperti yang sudah ditulis secara lengkap di atas.
Jika misalnya mereka agak kesulitan untuk mencerna istilah-istilah tersebut, maka kamu wajib curiga. Soalnya, sekalipun kata-kata tersebut menggunakan bahasa asing, tetapi sering muncul secara jelas di software-software foto editing.
Mereka yang mampu mengingatnya, maka bisa diduga bahwa mereka telah menggunakan software tersebut dalam waktu yang lumayan lama.
2. Cari di Internet
Tapi jangan asal pilih juga! Carilah jasa editing foto yang situs webnya sudah nangkring di bagian teratas mesin pencarian.
Untuk bisa sampai di urutan pertama Google bukanlah hal yang mudah, dan hanya profesional saja yang mampu melakukannya.
3. Lihat Software yang Digunakan
Alat juga berpengaruh besar terhadap hasil. Maka dari itulah, kita harus mencari jasa editing yang menggunakan software canggih dan lazim digunakan.
Lebih bagus jika software yang mereka gunakan adalah versi premium (hasil beli), karena itu bisa menjadi pertanda bahwa mereka benar-benar serius dalam menjalankan usahanya sebagai foto editor.
4. Lihat Review
Buat kamu yang ingin mencari penyedia jasa di internet, jangan lupa untuk mencari review yang ada di forum-forum atau di Google Business.
Adapun jika kamu ingin menggunakan jasa secara offline, carilah kenalan kamu yang pernah menggunakan jasa tersebut, dan lihatlah hasil dari editan mereka.
5. Harga
Jangan terlalu murah dan jangan terlalu mahal. Harga mahal belum tentu menghasilkan foto yang bagus, harga murah juga harus curiga.
Rata-rata harga foto editing itu antara 30 ribu hingga 100 ribu rupiah per gambarnya, tergantung dari tingkat kesulitan dan berapa lamanya pekerjaan tersebut dilakukan.
Tetap cermat dalam memilih masalah harga, karena erat kaitannya dengan isi dompet kita.