Tidak setenar sepak bola, tidak semeriah bulu tangkis! Namun siapa sangka ternyata di Indonesia ada tim resmi bola basket yang cukup disegani loh!

Sama halnya seperti cabang olahraga besar lainnya, bola basket juga memiliki induk organisasi semenjak tahun 1951 yang bermarkas di Jakarta.

PERBASI, itulah nama resmi yang diberikan kepada organisasi tersebut, yang mana memiliki kepanjangan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.

Di luar negeri sendiri, Perbasi dikenal dengan sebutan Indonesian Basketball Association yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan, mengembangkan, dan mengelola tim nasional bola basket Indonesia untuk bersaing dalam kompetisi dan turnamen internasional yang mewakili negara kita tercinta, Republik Indonesia.

Sejarah Singkat Perbasi dan Perannya di Indonesia

Perkumpulan dari Perbasi ini telah didirikan semenjak lebih dari 70 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 23 Oktober 1952.

Cikal bakal dari perkumpulan ini terjadi ketika Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai sekretaris KONI untuk mengembangkan organisasi bola basket di Indonesia.

Selang beberapa bulan kemudian, lahirlah PERBASI atau Persatuan Basketball Seluruh Indonesia yang diketuai oleh Tony Wen dan Wim Latumeten sebagai sekretarisnya.

Namun pada tahun 1955, kata Basketball pada singkatan Perbasi tersebut diubah menggunakan ejaan Indonesia menjadi Bola Basket, namun masih menggunakan singkatan Perbasi hingga sampai sekarang.

Dikutip dari laman resminya, Perbasi telah bekerja sama dengan beberapa operator liga dan penyelenggara turnamen untuk menjalankan kompetisi bola basket Indonesia di berbagai macam tingkatan.

Saat artikel ini ditulis, setidaknya ada empat liga bola basket yang ada di negara kita, yakni:

  • Indonesian Basketball League, liga profesional untuk pemain bola basket pria.
  • Srikandi Cup, liga profesional untk pemain bola basket wanita.
  • Liga Mahasiswa (LIMA), liga amatir untuk mahasiswa.
  • Developmental Basketball League (DBL), liga amatur untuk siswa sekolah menengah.

Bola basket sendiri kurang begitu dilirik di tanah air kita dan kurang memasyarakat. Padahal pernah beberapa kali memenangkan medali dan mengharumkan nama Indonesia.

Seperti misalnya pada tahun 1994 pemain nasional putra Indonesia pernah memenangkan medali perunggu, kemudian mendapaktan medali perak 5 kali pada tahun 2005, 2007, 2009, 2011, dan 2017.

Tak lupa juga disebutkan bahwa mereka membawa pulang sebuah medali emas pada tahun 1996 silam.

Informasi Tentang Tim Nasional Bola Basket Putra

Adapun Tim Nasional Bola Basket Putra ini mewakili negara Republik Indonesia dalam kompetisi bola basket Internasional.

Badan yang mengatur tim ini tetap sama, yang tak lain dan tak bukan adalah PERBASI.

Keberhasilan terbesarnya ada pada tahun 1996 ketika mereka berhasil membawa pulang medali emas di Kejuaraan Asia Tenggara.

Bahkan jika dibandingkan dengan tetangga kita, Tim Indonesia merupakan salah satu tim besar di Asia Tenggara.

Bahkan pada SEABA Championship di tahun 1996, Indonesia menjadi negara yang dominan sebagai tim terkuat dan meraih medali emas yang gemilau.

Dari Asia Tenggara Hingga Cina

Demi meningkatkan torehan sejarah dan prestasinya, tim Nasional Bola Basket Putra kita sampai mengepakkan sayap hingga negara Cina pada tahun 2009, tepatnya dalam kejuaran FIBA Asia yang diadakan antara tanggal 6-16 Agustus 2009 di Tianjin, Cina.

Sayangnya, hanya ada 3 besar yang lolos ke Kejuaraan Bola Basket Dunia, yang mana pada saat itu Indonesia hanya menempati posisi ke-15 meninggalkan Sri Lanka.

Tapi menariknya, Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Bola Basket FIBA pada tahun 2023 nanti, bersama dengan Filipina dan Jepang meskipun tim nasionalnya harus finis setidaknya di antara delapan besar Piala Asia FIBA 2021 untuk dapat lolos.

FIBA dan Pengaruhnya di Mata Dunia

Jangan salah, FIBA sebenarnya sangatlah berpengaruh kuat di mata dunia perbola basketan. Bagaimana tidak, sebuah Federasi Bola Basket International yang memiliki slogan We Are Basketball ini merupakan asosiasi yang mengatur permainan bola basket di seluruh dunia.

Dengan kata lain, negara kita termasuk salah satu yang diakui di dunia bola basket dunia sekalipun tidak lolos ke kejuaraan internasional.

Pada awalnya, FIBA ini memiliki kepanjangan Fédération Internationale de Basketball Amateur yang kemudian diganti menjadi Fédération Internationale de Basketball namun masih membawa akronim yang sama.

FIBA ini jugalah yang mendefinisikan aturan permainan bola basket, menentukan peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan, menyelenggarakan kompetisi internasional, mengatur transfer atlet lintas negara, dan mengontrol penunjukan wasit internasional.

Sebanyak 213 federasi nasional sekarang menjadi anggotanya yang diorganisir semenjak tahun 1989 ke dalam lima zona berbeda, yakni Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Oseania. Tentu saja, Perbasi sebagai induk basketball Indonesia termasuk ke dalamnya.

Perbasi Memegang Teguh Kesetaraan Gender

Salah satu poin yang wajib kita acungi jempol adalah ketika Perbasi menyokong putri yang cinta dengan bidang olahraga yang satu ini.

Jejaknya bisa kita lihat melalui sebuah liga permainan yang disebut sebagai Srikandi Cup, yakni sebuah liga profesional yang dikhususkan bagi pemain bola basket putri.

Seperti yang kita tahu bahwa hak asasi manusia dan kesetaraan gender merupakan salah satu hal yang dulu sulit didapatkan di negara kita.

Berkat kemunculan emansipasi wanita, akhirnya kaum hawa di Indonesia memiliki kesetaraan dalam beraktivitas seperti bekerja dan berolahraga.

Perbasi tentunya membuka lebar dengan menggelar Liga Bola Basket Putri Indonesia semenjak tahun 2011 lalu.

Sayangnya, Piala Srikandi sempat dihentikan sementara sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 dan aturan diberlakukannya PPKM yang menyusul PSBB.

Pengelola Piala Srikandi sendiri mengaku bahwa mereka tak mampu menggelar turnamen tersebut di tengah pandemi karena terlalu riskan. Jika dipaksakan, maka ada protokol kesehatan yang dinilai terlalu mahal untuk dijalankan sekalipun sudah dibantu oleh para sponsor.

Namun baru-baru ini sudah ada rencana untuk membuka kembali piala Bola Basket Putri tersebut dan disambut hangat oleh para antusias olahraga melempar ke dalam keranjang baik dari sisi pemain maupun penonton.

Logo Baru Perbasi di Usianya yang Ke-70

Perbasi sempat mengubah logonya tepat pada ultahnya yang ke-70. Logo atau emblem baru tersebut diluncurkan oleh pengurus pusat yang acaranya diadakan di Senayan Spark Mall, Jakarta Pusat pada tanggal 14 Desember 2021.

Jadi jangan heran jika misalnya kamu melihat logo baru pada Perbasi dan nampak berbeda dengan emblem di era sebelumnya.

Perbasi sendiri mengubah logo tersebut demi menunjukkan identitas organisasi yang siap bertransformasi menjadi jauh lebih profesional dan dinamis.

Bahkan jika kita bandingkan dengan yang dulu, logo baru berupa perisai bergambar burung garuda dengan bola basket di atasnya nampak jauh lebih minimalis, elegan, kekinian, dan bernuansa internasional.

Pada tahun 2022, PP Perbasi mendapatkan hujan pujian berkat perannya yang diberi tanggung jawab sebagai penyelenggara FIBA Asia 2021 di Istora Senayan.

Selanjutnya, Indonesia sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023 bersama Filipina dan Jepang di tahun depan.