Daftar isi konten
TogglePada tahun lalu merupakan suatu masa panen bagi bank-bank kelas kakap yang berada di tanah air. Pada tahun lalu, walaupun pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,07% secara tahunan namun justru 10 bank terbesar di Indonesia malah memiliki kinerja yang gemilang.
Hal ini disampaikan oleh OJKÂ yang merilis statistik perbankan Indonesia untuk bulan januari 2018. Disana tercatat bahawa total aser dari bank umum sudah mencapai Rp. 7306 Triliun. Angka ini cukup fantastis jika dibandingkan dengan perolehan pada tahun 2014 lalu yang hanya mencapai Rp. 5615 triliun.
Angka tersebut diperoleh dari aset yang dimiliki oleh 115 bank umum yang beroperasi di Indonesia. Sedangkan, untuk kredit yang disalurkan angkanya mencapai hingga Rp. 4.675 Triliun yang didapatkan dari pengumpulan dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp. 5.228 triliun pada bulan januari 2018 lalu.
Daftar Bank Terbesar di Indonesia
Nah, dari 115 bank umum yang tengah beroperasi di Indonesia, ada 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan asetnya. Adapun total aset yang dimiliki oleh 10 bank terbesar di Indonesia ini sudah mencapai hingga RP. 4.951 Triliun atau sama dengan 67,77% dari total aset perbankan yang ada di Indonesia.
Penasaran kan bank terbesar di Indonesia apa saja yang termasuk ke dalam kelompok bank terbesar di Indonesia jika dilihat berdasarkan asetnya. Berikut ulasan selengkapnya.
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Bank terbesar di Indonesia jika dilihat dari aset dan labanya pada posisi pertama diraih oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. Sepanjang tahun 2017 BRI sudah meraih laba sebesar Rp. 28,09 triliun. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 10,7%.
Laba yang dicapai oleh Bank Rakyat Indonesia ini, merupakan capaian laba yang terbesar jika dibandingkan dengn tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
Jika dilihat dari penyaluran kredit yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia memiliki pertumbuhan dalam penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 11,4% atau Rp. 739,3 Triliun.
Hal inilah yang menjadi salah satu penopang dari tumbuhnya pendapatan bank yang memiliki kode perdagangan BBRI ini.
Tidak hanya itu, Bank Rakyat Indonesia juga berhasil menyalurkan kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp. 69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru di sepanjang tahun 2017 lalu yang disalurkan kepada sektor produktif.
2. PT Bank Mandiri Tbk
Bank terbesar kedua jika dilihat dari asetnya adalah bank mandiri persero Tbk. Hingga saat ini aset bank mandiri mengalami pertumbuhan sebesar 6,2% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang awalnya hanya memiliki aset sebesar Rp. 1034,3 Triliun menjadi Rp. 1.098 Triliun.
Informasi ini disampaikan oleh direktur utama Bank Mandiri yang menjelaskan bahwa pada kuartal I tahun ini Bank Mandiri menunjukkan perkembangan yang positif dalam hal aset dan kinerja yang dimilikinya.
Untuk laba bersih yang diperoleh Bank Mandiri adalah sebesar Rp. 5,9 Triliun. Angka ini memiliki pertumbuhan hingga 43,7% jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang hanya memperoleh laba sebesar Rp. 4,1 triliun.
Kinerja dari bank Mandiri juga cukup bagus pada tahun ini dengan adanya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp. 769,3 Triliun yang memiliki kenaikan sebesar 5,2% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp. 731,1 Triliun.
3. Bank Central Asia (BCA)
Bank Terbesar di Indonesia yang berikutnya adalah Bank Centra Asia Tbk yang mencatat perolehan lab bersih pada kuarta I tahun 2018 adalah sebesar Rp. 5,5 triliun. Angka ini memiliki kenaikan sebesar 10,14% disetiap tahunnya.
Kenaikan akan laba yang diperoleh oleh BCA ini didorong oleh adanya pendapatan bunga bersih yakni sebesar 13,5% tahunan menjadi Rp. 3,8 triliun.
Selain itu, kenaikan akan laba yang diperoleh oleh Bank Central Asia (BCA) juga didorong oleh kenaikan dari biaya operasional yang berada di angka Rp. 7,5 triliun dengan kenaikan sebesar 8,7% per tahunnya.
Jika dilihat dari sisi fungsi intermediasi, pada tahun 2018 BCA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 15% menjadi Rp. 470,1 triliun yang didukung oleh sektor korporasi yang naik sebesar 17,6%.
Nah, seiring dengan kenaikan kinerja dari Bank Central Asia atau BCA ini, total aset yang dimiliki oleh Bank Central Asia naik hingga 10.2% pertahun atau sebesar Rp. 759,8 triliun.
Informasi yang didapatkan dari direktur utama BCA terhadap prospek perekonomian yang ada di Indonesia untuk kedepannya akan konsisten dengan mengadaptasikan dengan perkembangan teknologi informasi serta perubahan perilaku dari nasabah.
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk
Pada tahun 2017 lalu, Bank Negara Indonesia atau BNI untuk pertama kalinya berhasil mencatakan tota aset yang sudah melampaui Rp. 700 Triliun tepatnya aset yang dimiliki oleh Bank Negara Indonesia adalah sebesar Rp. 709,33 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya aset dari BNI masih mencapai Rp. 603,03 triliun.
Pertumbuhan aset dari BNI ini didukung oleh adanya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sudah mencapai hingga Rp. 516,1 Triliun yang mengalami kenaikan hingga 18,5% jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu.
Sedangkan sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset yang dimilikinya, Bank Negara Indonesia ini memiliki laba sebesar Rp. 3,66 triliun yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,3% jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu yang hanya tercatat sebesar Rp. 3,23 triliun.
Direktur keuangan dari Bank Rakyat Indonesia tersebut didukung oleh kinerja atas penyaluran kredit pada kuartal pertama tahun 2018 yang mengalami peningkatan sebesar10,8% jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu.
5. PT CIMB Niaga Tbk
Jika dilihat berdasarkan aset yang dimilikinya sesuai informasi yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset yang dimiliki berikutnya adalah PT CIMB Niaga Tbk.
Aset yang dimiliki oleh bank Cimb Niaga ini mencapai hingga Rp. Â257,5 triliun, angka ini mengalami peningkatan sebesar 8,7% jiak dibandingkan dengan periode pada tahun sebelumnya.
Kenaikan atas aset yang dimiliki oleh bank Cimb Niaga ini didukung oleh adanya penyaluran atas kredit perseroan yang mencapai hingga Rp. 179,1 Triliun atau mengalami peningkatan sebesar 1,8%.
Tidak hanya asetnya saja yang meningkat, CIMB niaga juga memperoleh laba bersih yang meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp. 3Triliun yang naik sekitar 43% dengan Earning per Share sebesar Rp. 118,5 Triliun.
Pertumbuhan atas laba yang didapatkan oleh CIMB Niaga ini diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang mengalami peningkatan hingga 2,6% yakni sekitar Rp. 12,4 Triliun dan pendapatan non bunga sebesar Rp. 3,4 Triliun atau 18,8%.
Dengan aset dan laba yang didapatkan oleh bank CIMB Niaga, salah satu bank ini mampu mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia kelima jika dilihat dari sisi aset yang dimilikinya.
6. Bank Tabungan Negara (BTN)
Pada akhir tahun lalu, Bank Tabungan Negara atau biasa disebut dengan BTN emnatatkan lab bersihnya sebesar Rp. 3,02 triliun. Yang mana angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,59% dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya memperoleh aba sebesar RP. 2,61 Triliun.
Kenaikan laba yang diperoleh Bank Tabungan Negara (BTN) didukung oleh total penyaluran kredit yang diberikan kepada masyarakat yang mencapai hingga Rp/ 198,99 Triliun yang tumbuh sebesar 21,01% dari tahun sebelumnya yang total hanya mendapatkan sekitar Rp. 164,44 triliun.
Tidak hanya itu, meningkatnya kinerja keuangan juga didukung oleh adanya intermediasi dari bank BTN yang menyumbang pertumbuhan penyaluran bunga bersih sebesar 14,45% yang awalnya hanya mengantongi Rp. 8.25 Triliun meningkat menjai Rp. 9,44 triliun. Pendapatan bersihnya pun terus meningkat hingga Rp. 179,22 triiun.
Hingga saat ini, aset dari Bank Tabungan Negara (BTN) sudah mencapai hingga Rp. 261,36 Triliun. Pihak Bank Tabungan Negara (BTN) optimis bahwa untuk selanjutnya BTN akan menjadi bank terbesar di Indonesia ke-5 berdasarkan aset yang dimilikinya.
7. Bank Pan Indonesia
Hingga saat ini, Bank Pan Indonesia atau biasa disebut dengan bank panin sudah mencatat total aset sebesar Rp. 206,72 Triliun meningkat sebesar 3,8% menjadi Rp. 214, 54 Triliun.
Menurut pihak Panin, kenaikan aset tersebut didorong oleh banyaknya outstanding kredit yang sudah mencapai sebesar Rp. 141, 15 Triiun yang mengalami peningkatan sebesar 6,7%. Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga yang diperoleh juga mengalami peningkatan sebesar 1,1% yang menjadi sebesar Rp. 147,32 triliun.
Melalui kinerja yang sudah dilakukan bank Pan Indonesia tersebut, bank Pan Indonesia berhasil mencatat laba bersihnya menjadi Rp. 707 Miliar.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan hingga 6,6% per tahunnya. Pertumbuhan atas laba bersih yang diperoleh bank Pan Indonesia tersebut disokong oleh kenaikan dari net interest Income (NII) yang sudah mencapai hingga Rp. 2,17 Triliun yang jumlahnya meningkat sebesar 4,32% pada kuarta pertama di tahun 2018 ini.
8. Bank Danamon Indonesia Tbk
Pada akhir tahun 2017Â lalu, bank Danamon Indonesia mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp.3,7 Triliun. Angka ini mengalami peningkatan hingga 38% dari tahun sebelumnya.
Menurut informasi dari pihak Bank Danamon Indonesia peningkatan atas laba bersih dari bank danamon ini terjadi akibat dorongan dari biaya dana yang lebih rendah, biaya operasional yang disiplin dan kualitas aset yang lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, bank danamon mengungkapkan bahwa moment dari inisiatif strategis jangka panjang yang dilakukan sehingga pertumbuhan laba menjadi berkelanjutan ini merupakah hasil dari upaya dari bank danamon dalam melakukan diversifikasi sumber pendapatan.
Memperkuat layanan nasabah, dan penerapan solusi yang berbasis teknologi dan digital secara komprehensif yang dilakukan oleh bank Danamon. Tidak hanya itu, pihak Bank Danamon juga menjelaskan bahwa laba yang diperoleh tersebut didukung oleh adanya portofolio kredit UKM, Enterprise dan consumer Mortgage yang masing-masing mencapai Rp. 28,5 Triliun, Rp. 37,6 Triliun dan Rp. 6 Triliun.
Selain portofolio kredit yang meningkat, kenaikan laba juga disebabkan oleh kualitas aset bank danamon yang membaik. Pihak danamon meningkatkan kualitas dari aset yang dimilikinya dari penerapan prosedur pengeloaan risiko yang disiplin.
9. Bank Maybank Indonesia
Tidak seperti bank-bank yang kami jelaskan sebelumnya yang mengalami peningkatan dalam hal labanya. Bank Maybank malah mencatat dan melaporkan laba yang diperolehnya pada kuartal I tahun 2018 sebesar Rp. 463,1 miliar.
Yang mana angka tersebut terbilang lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp. 490,1 miliar.
Bank maybank menyebutkan bahwa pendapatan atas operasi yang dilakukan selama kuartal I tahun 2018 meningkat sebesar 7,6% jika dibandingkan dengan kuartal I tahun 2017 yang hanya mencapai Rp. 633,9 miliar.
Sepanjang tahun 2017 lalu, maybank sudah menyalurkan pembiayaan kredit sebesar Rp.133,73 Triliun yang mana hal ini mengalami peningkatan hingga 21,57% jika dibandinkgan dengan periode tahun lalu.
Sedangkan untuk dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Maybank Indonesia tumbuh sebesar 1,98% menjadi Rp. 121,29 Triliun. Pada akhir tahun 2017, aset dari maybank Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,95% menjadi Rp. 173,25 Triliun.
Jadi dapat disimpulkan bahwa menurut informasi diatas, Maybank mengalami penurunan laba hingga 7,8% menjadi Rp. 1,81 Triliun.
Namun, walaupun demikian Bank Maybank Indonesia masih tetap menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia ke-9 berdasarkan pada aset yang dimiikinya.
Walaupun laba bersih yang diperoleh mengalami penurunan namun maybank tetap bisa mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia di urutan ke-9.
10. PT Bank Permata Tbk
Bank terbesar di Indonesia menurut asetnya yang selanjutnya adalah PT Bank Permata Tbk. Walaupun pada akhir tahun 2017 aset yang dimiliki oleh bank Permata mengalami penurunan hingga 4,5% menjadi Rp. 148,09 Triliun.
Penurunan atas aset tersebut tidaklah sebanyak tahun sebelumnya yang turun hingga 14,93% dari 182,41.
Sama halnya dengan bank danamon, bank Permata juga mengalami penurunan kualitas laba bersih pada tahun 2018 ini, PT bank Permata melaporkan bahwa labanya tergerus hingga 63,8% di sepanjang kuartal I tahun 2018.
Pada awalnya laba bersih yang didapatkan adaah sebesar Rp. 452,6 miliar sedangkna pada tahun ini laba bersih yang dicatat hanya mencapai RP. 163,6 miliar saja.
Menurut pihak bank permata, penurunan atas laba bersih yang didapatkan oleh bank permata pada saat ini disebabkan oleh adanya penurunan lab dari anak usaha PT Astra Internasional karena pada tahun lalu membukukan penjualan atas aset dari perusahaan.
Namun, meskipun demikian, jika dilihat pada sisi kredit secara konsolidasi PT Bank Permata masih mengalami pertumbuhan atas kredit yang positif sebesar Rp. 99,8 Triliun jika dibandingkan dengn periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp. 95,4 Trilun saja.
Itu artinya penyaluran atas kredit yang dilakukan tumbuh sebesar 4,61% pe tahunnya. Pertumbuhan atas kredit tersebut disokong oleh seluruh segmen yang meiputi retail banking dan wholesale banking.
Tidak hanya itu, pasalnya pihak bank permata akan memperbaiki keadaan yang seperti ini dengan cara mempertahankan kualitas dari aset yang dimilikinya melalui penagihan, restrukturisasi dan rehabilitas serta percepatan pemulihan kredit dan penjualan dari sebagian portofolio NPL yang dimilikinya.
Itulah informasi mengenai daftar bank terbesar di Indonesia serta informasi singkat mengenai keadaan dan kinerja dari bank terbesar di Indonesia tersebut.
Sekarang anda sudah tahu kan bank apa saja yang termasuk ke dalam daftar bank terbesar di Indonesia jika diihat dari aset yang dimilikinya? Sekian informasi ini kami sampaikan.