Alat musik petik seperti gitar dan kecapi dan jenis tiup seperti suling dan terompet sudah sering terdengar di telinga. Anehnya, jenis alat musik ritmis hampir jarang terucap di masyarakat awam sekalipun sudah sering ditemukan di sekitar kita.

Alat musik ritmis adalah jenis alat musik yang memiliki fungsi utama sebagai pengatur ritme atau irama yang terdapat pada suatu alunan musik. Dengan adanya alat ini, maka birama dan ketukan dalam musik lebih terjaga sehingga musik dapat mengalir secara indah dan teratur.

Secara sederhananya, alat musik ritmis merupakan instrumen yang berperan dalam mengatur tempo lagu sehingga mengeluarkan beberapa nada yang khas dan menonjol. Setiap ketukan yang dilakukan akan menentukan seberapa cepat atau lambatnya musik yang tengah diperdendangkan.

Dikarenakan pengaturan tempo menjadi salah satu hal tersulit yang harus kita jaga selama musik dimainkan, maka rata-rata pengguna alat musik ritmis biasanya harus memiliki feeling yang kuat serta emosi yang stabil.

Dibandingkan dengan alat musik melodis, tipe alat musik satu ini cenderung tidak menghasilkan banyak nada. Namun, karena fungsinya yang berguna untuk mengatur dan menyeleraskan nada maka penting sekali diikutsertakan dalam suatu musik.

Jika dilihat secara keseluruhan, alat musik ritmis banyak dimainkan dengan cara dipukul baik langsung via tangan maupun dengan bantuan alat berupa stick. Walau begitu, ada juga yang dimainkan dengan cara digesek dan digoyang-goyangkan.

Fungsi dan Kegunaan Alat Musik Ritmis

Nah, dalam instrumen musik harmonis, alat musik melodis tidak akan mampu membuat alunan musik menjadi harmonik jika tidak ada alat musik ritmis. Nah, alat musik ritmis pun tidak akan bisa berdiri sendiri jika tidak ada alat musik harmonis. Keduanya punya peran atau fungsinya masing-masing yang tidak bisa saling tergantikan.

Nah, berikut ini kami berikan rincian detail seputar fungsi alat musik ritmis dalam suatu instrumen musik harmonis seperti yang terdapat dalam kebanyakan lagu modern saat ini.

a) Mengiringi Alunan Musik

Sejatinya, memainkan musik hanya dengan iringan alat musik melodis saja sebenarnya bisa, akan tetapi tanpa adanya alat ritmis maka musiknya akan terdengar kurang harmonis sehingga hasilnya kurang enak didengar.

Dalam kondisi nyata, kita dapat mengetahui bahwa suatu band musik bisa saja menyanyikan sebuah lagu hanya dengan gitar dan keyboard yang merupakan alat musik melodis. Namun, jika tidak dilengkapi dengan drum sebagai alat musik ritmis maka hasilnya akan kurang nendang bukan?

b) Menandai Bagian Musik

Dalam sebuah musik, terdapat intro sebagai bagian pembuka musik, verse sebagai pengantar musik sebelum ke inti lagu, dan reff yang termasuk ke dalam inti musik. Peralihan lagu dari intro, verse, dan reff akan sulit dikenali oleh musisi maupun komposer jika tidak diiringi dengan alat musik ritmis.

Jika tidak diiringi dengan instrumen alat musik ritmis, maka bisa saat menyanyikan sebuah lagu para musisi tidak akan selaras dengan musik yang dinyanyikan baik terlalu cepat atau terlalu lambat. Umumnya, alat musik ritmis yang biasa dipakai untuk menandai musik adalah drum.

c) Menentukan Tempo Lagu

Tempo merupakan cepat lambatnya ketukan nada dalam sebuah musik yang akan menciptakan keharmonisan dalam lagu yang sedang dimainkan. Dengan adanya alat musik ritmis, maka tempo lagu dapat dengan mudah diatur sehingga musik akan terdengar lebih harmonis.

Tak hanya itu, tempo lagu juga berperan dalam membantu gerakan koreografi dari seorang penari atau dancer. Dengan tempo lagu yang tepat, maka para penari dapat menyesuaikan gerakannya sesuai tempo lagu tersebut.

d) Menyempurnakan Instrumen Musik

Beberapa jenis pertunjukan musik membutuhkan instrumen yang sempurna untuk menghasilkan musik dengan keselarasan harmonisasi yang sempurna. Misalnya orkestra yang terkenal dengan tingkat harmonisasi musik yang dituntut untuk tampil sempurna sehingga butuh beberapa alat musik ritmis sekaligus.

Dalam orkestra, alat musik ritmis yang digunakan pun cukup banyak agar mampu menyempurnakan instrumen musik secara keseluruhan. Namun, hal itu tentunya harus disesuaikan dengan alat musik melodis yang tersedia.

Contoh Alat Musik Ritmis Modern dan Tradisional

Berikut ini beberapa contoh alat musik ritmis yang perlu kalian ketahui mulai dari alat musik ritmis tradisional khas daerah maupun alat musik ritmis tipe modern:

1. Drum

Drum merupakan alat musik ritmis yang paling populer dan paling sering dipakai di musik modern seperti yang sedang tren belakang ini mulai dari pop hingga rock.

Umumnya, kendang terbuat dari selaput plastik sintetis yang super kuat yang dibuat dengan bentuk tabung dengan pinggiran yang terbuat dari material logam.

Sekalipun dikenal sebagai alat musik luar, ternyata drum menjadi salah satu alat musik utama di hampir semua band-band tanah air dan internasional.

Alat musik yang dipukul dengan stik yang terbuat dari kayu ini terdiri dari 4 perkusi utama dan 1 perkusi besar yang dipukul oleh kaki melalui pedal.

Ada pula beberapa simbal yang digunakan sebagai penanda dari akhir bar lagu, serta hi-hat untuk mengatur tempo.

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa drum termasuk ke dalam alat musik ritmis, jadi bisa gawat jika tidak memiliki bagian yang mengatur tempo tersebut karena cara memainkannya yang cukup kompleks.

Cara Memainkan Alat Musik Ritmis Drum

Untuk memainkan drum, caranya ialah dengan memukul bagian sisi permukaannya menggunakan alat pemukul berupa stick yang terbuat dari material berbahan dasar kayu.

Dalam musik modern, drum umumnya dibuat dalam rangkaian alat musik harmonis yang berbeda-beda mulai dari tom-tom, bass, snare, cymbal, dan masih banyak lainnya. Hal ini dibuat agar menghasilkan suara yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan.

Fungsi Alat Musik Ritmis Drum

Drum berfungsi sebagai pengiring lagu, terutama lagu modern seperti yang ada kebanyakan saat ini. Bahkan, seorang musisi bisa hanya mengandalkan alat musik ini saat menyanyikan sebuah lagu tanpa disertai dengan alat musik melodis.

2. Gong

Memang tidak serumit drum, namun efek yang diberikannya cukup besar saat dipadukan dengan alat musik lainnya.

Menariknya, alat musik ritmis ini dimiliki oleh Indonesia secara khas, yang kemudian digunakan di negara lain termasuk China, Thailand, dan Jepang.

Khusus di Indonesia, Gong ini seringkali digunakan sebagai bagian dari musik karawitan untuk menghasilkan nada musik tradisional yang penuh dengan seni kental di dalamnya.

Karawitan tersebut dimainkan di beberapa pementasan seperti acara pernikahan tradisional dan wayang golek.

Sesuai namanya, karawitan berasal dari kata ‘rawit’ yang artinya lembut memiliki nada musik pelog yang pada saat dikeluarkan mampu membawa perasaan tenang dan senang bagi siapa saja yang mendengarnya.

Gong termasuk ke dalam alat musik ritmis tradisional yang dipakai dalam sebuah kesenian Jawa, Melayu, dan Sunda.

Alat musik satu ini berbentuk bundar yang keseluruhan bagiannya terbuat dari material logam yang umumnya terbuat dari kuningan. Pada bagian tengahnya dibuat menonjol dan bagian belakangnya dibuat cekungan tipis agar nada suaranya keras dan nyaring.

Cara Memainkan Alat Musik Ritmis Gong

Gong dimainkan dengan alat pemukul yang terbuat dari stick kayu yang dilapisi dengan bahan karet agar suara yang dihasilkan nyaring dan indah.

Di suatu pertunjukan, umumnya terdiri atas beberapa gong sekaligus mulai dari yang berukuran super besar dengan diameter lebih dari 1 meter hingga gong kecil yang diameternya tidak mencapai 20 cm. Perbedan ukuran gong akan menghasilkan suara yang bervariasi sehingga alunan musik makin menarik.

Fungsi Alat Musik Ritmis Gong

Umumnya, gong hanya dipakai dalam pergelaran seni tradisional. Jarang sekali dipakai dalam musik modern. Misalnya digunakan sebagai musik instrumen dalam gamelan jawa, dan sebagai musik pengirim dalam teater tradisional makyong dan pergeralaran wayang kulit.

3. Kendang

Gendang atau kendang juga memiliki fungsi yang sama yakni mengatur irama dalam sebuah lagu.

Sebagai alat pukul yang begitu dominan untuk genre musik tertentu, gendang termasuk ke dalam alat yang begitu populer di Indonesia. Ini berkat genre musik dangdut yang dari dulu hingga sekarang dipertahankan dan dijadikan sebagai lagu khas Indonesia.

Dewasa ini, gendang bisa disebut sebagai leader dari genre koplo dengan lantunan yang ceria dan mengajak orang untuk bergoyang dan berdendang.

Semisal ritme pukulannya berubah, maka genre musik tersebut pun tidak akan bisa disebut sebagai koplo lagi, melainkan dangdut tradisional biasa. Begitulah peran gendang dalam suatu musik. Benar-benar besar, kan?

Dari segi penggunannya, kendang lebih banyak dipakai di pergelaran musik tradisional jika dibandingkan dengan gong. Selain bentuknya yang lebih simpel, kendang juga cenderung cocok untuk digunakan di hampir semua jenis musik tradisional.

Cara Memainkan Alat Musik Ritmis Kendang

Kendang dimainkan dengan ditabok dengan telapak tangan. Karena itulah kendang sering disebut dengan “tabokan”.

Bagian yang ditabok ialah bagian sisi kanan dan kiri yang terbuat dari kulit hewan seperti kulit sapi, domba, ataupun kerbau. Biasanya, kulit kerbau yang  tebal dibuat untuk kendang dengan nada rendah dan kulit kambing / domba dibuat untuk menghasilkan kendang dengan nada tinggi.

Fungsi Alat Musik Ritmis Kendang

Kendang umumnya diciptakan sebagai pengiring pentas tradisional khas Jawa seperti wayang kulit dan juga beberapa jenis pentas seni seperti Jaipongan dan pencak silat. Dengan bentuknya yang beragam mulai dari kendangindung yang berukuran besar dan kendang kulanter yang berukuran kecil keduanya saling melengkali satu sama lain dalam suatu instrumen musik.

Nah itulah berbagai macam contoh alat musik ritmis dan fungsinya yang perlu kalian ketahui. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya yang akan datang!

4. Rebana

Rebana merupakan drum kecil, bulat, dan tipis yang dibingkai oleh bubut lingkaran kayu, di mana satu sisinya ditutupi dengan kulit kambing.

Cara memainkannya yang ditepuk membuatnya masuk ke dalam varian alat musik ritmis karena menjadi patokan untuk mengatur tempo.

Orang Islam doyan sekali menggunakan alat musik yang satu ini. Terbukti dengan banyaknya perayaan dan nyanyian lagu shalawatan yang diiringi dengan rebana dan dimainkan secara berkelompok.

Budaya tersebut cukup masuk akal karena Rebana memang diyakini berasal dari Timur Tengah. Namun dengan seiring berjalannya zaman, varian dari Rebana pun semakin beragam.

5. Triangle

Sesuai namanya, alat musik metal ini memiliki bentuk segitiga dimana salah satu sudutnya tidak menyatu.

Cara memainkannya cukup sederhana, yakni dengan memukulnya menggunakan tongkat khusus untuk menghasilkan suara nyaring.

Tapi seperti halnya alat musik ritmis, pukulan tersebut haruslah disesuaikan dengan note dan tempo, karena setiap stroke memiliki nada dan nuansa tersendiri dalam menghadirkan warna musik tertentu.

Faktanya, alat musik triangle yang nampak sederhana tersebut sebenarnya instrumen perkusi yang sangat menantang dan kompleks.

Seseorang dapat memainkannya dengan baik setelah berlatih selama bertahun-tahun dengan tekun.

6. Tamborin

Hampir mirip seperti rebana di atas, tamborin juga memiliki bentuk bulat dan dimainkan secara dipukul.

Bedanya, ada beberapa potongan logam di sekelilingnya yang ketika dipukul atau diguncang akan mengeluarkan suara yang khas.

Biasanya, tamborin seringkali digunakan oleh seorang vokalis dalam suatu band modern untuk meningkatkan mood dari sebuah lagu yang dinyanyikan, entah itu saat rekaman atau live.

Contoh termudahnya bisa kamu lihat pada konser Noah atau Peterpan yang mana sang vokalis Ariel selalu memainkan tamborin sambil bernyanyi.

Padahal dari rekaman aslinya, Peterpan atau Noah tidak memasukan suara tamborin tersebut. Ariel hanya memainkannya pada saat live demi meningkatkan kemeriahan dan mood para penonton.

7. Tifa

Hampir mirip seperti gendang di atas karena alat musik ritmis ini juga dimainkan dengan cara dipukul pada salah satu sisi yang dilapisi oleh kulit.

Menariknya, alat musik Tifa juga berasal dari Indonesia secara khas. Dari sisi fungsinya, Tifa seringkali dimainkan pada musik tradisional di beberapa daerah seperti Papua dan Maluku.

Perannya tersebut cukup penting, karena seringkali dijadikan untuk mengiringi upacara adat, pengiring tari tradisional, atau pengiring lagu khas daerah tersebut.

Untuk mengirinya, biasanya jenis Tifa yang digunakan akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, terutama saat mengiringi tarian tradisional.

Karena dalam seni tari tersebut, jenis musik dan pukulan tifa akan mempengaruhi gerak serta penampilan para penari.

8. Konga

Bentuk alat musik ritmis ini menyerupai gendang namun terdapat material besi untuk menahannya.

Sekalipun nampak seperti alat musik tradisional, akan tetapi Konga sebenarnya berasal dari negeri luar, lebih tepatnya dari Afrika.

Bentuk serta bahannya terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Bahkan di Eropa sana, konga dimodifikasi dengan menambahkan bahan fiberglass yang lebih mudah didapatkan.

Sejauh ini, konga sudah dipopulerkan semenjak musik Latin dan Salsa masuk ke Amerika. Tapi hati-hati, karena Konga juga masuk ke dalam alat musik kompleks!

Seorang Congeuro (sebutan bagi para pemain konga) bahkan akan memainkan hingga 3 konga secara sekaligus, karena setiap drum yang dipukul memiliki akord yang berbeda.

9. Calung

Balik lagi ke Indonesia, Calung masuk ke dalam alat musik ritmis tradisional yang berasal dari Jawa Barat atau suku Sunda.

Alat musik ini terbuat dari awi wulung atau bambu. Meskipun bentuknya mirip seperti angklung, namun calung dimainkan dengan cara yang berbeda, yakni secara dipukul.

Sisi keunikan dan khasnya yang ketara berasal dari bentuk dan susunan set tabung bambu yang dirangkai melalui lubang, dipotong, lalu dipasangkan melalui tulangan yang telah disediakan.

Material bambu memang sudah lama digunakan di Indonesia untuk berbagai macam tujuan, termasuk rumah, furnitur, dan – tak terkecuali – alat musik.

Makanya, saat instrumen ritmis tersebut terbuat dari bambu, maka sisi khas Indonesianya akan sangat terasa dengan susunan suara yang menawan.