Jangan panik saat indra penciuman kamu hilang gegara penyakit tertentu. Pasalnya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengembalikannya secara utuh.

Cara ini bisa berupa terapi dan kebiasaan yang harus dilakukan setiap hari. Gaya hidup memang memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan atau terbebas dari penyakit tertentu.

Tapi sebelum kita mulai melakukan trik dan tips mengembalikan kemampuan hidung kamu tersebut, alangkah baiknya untuk mengetahui beberapa penyebabnya terlebih dahulu.

Karena ada kalanya kehilangan indra penciuman tersebut haruslah diatasi oleh ahlinya. Faktanya, beberapa penyakit tertentu mengharuskan kita menjalani pengobatan jangka panjang yang serius.

Penyebab Kehilangan Indra Penciuman

Sebagian besar penyebab kehilangan kemampuan kita dalam mengendus sesuatu diakibatkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pernafasan.

Dikarenakan kita hidup di zaman pandemi, hampir segala sesuatu yang dihadapkan dengan hilangnya indra penciuman selalu dikaitkan dengan kemungkinan terkena paparan infeksi Covid-19.

Perlu diingat bahwa Covid-19 memang dapat menyebabkan kita tak mampu mencium bau-bauan sekalipun itu ada di depan mata.

Tapi sejatinya masih ada penyebab atau penyakit lebih ringan yang membawa gejala sama.

Jadi daripada melakukan tebak-tebakan buah manggis, akan lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter.

Memang tidak ada tes yang secara khusus mendiagnosis hilangnya indra penciuman (berbeda dengan indra penglihatan dan indra pendengaran).

Sebagai gantinya, sang dokter akan melakukan analisa terhadap gejala-gejala tambahan yang mungkin kamu alami selama gangguan penciuman itu terjadi.

Selanjutnya, dokter akan memberi kita pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada virus, alergi, atau infeksi sinus yang menyerang kita atau tidak.

Dokter juga biasanya akan mencari gejala lain – seperti tremor – yang mungkin mengindikasikan kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson.

Apapun penyakit yang kita derita, maka gejala indra penciuman dan gangguan yang mendasarinya tersebut akan ditangani secara berbeda pula.

Pemberian obat pun tak bisa dilakukan secara sembarangan. Dosis haruslah berdasarkan resep dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Setelah berhasil melakukan pengobatan utama, barulah kita bisa menjalankan perawatan pribadi dengan cara mengembalikan indra penciuman sesuai resep umum.

Resep Mengembalikan Indra Penciuman Secara Umum dan Alami

Anosmia, itulah nama dari kondisi kita akan hilangnya indra penciuman. Gejala ringannya adalah hiposmia yang ditandai dengan ‘menurunnya’ kemampuan untuk mencium bau-bauan.

Baik anosmia dan hiposmia keduanya bisa bersifat sementara atau permanen. Jika tidak terlalu parah, maka gejala ini akan memudar secara bertahap dari waktu ke waktu bahkan tanpa pengobatan atau intervensi apapun.

Namun jika kondisinya membuat kamu merasa khawatir, ada beberapa perawatan yang bisa kamu coba di rumah.

Perlu diketahui bahwa cara ini dikutip dari beberapa sumber jurnal ilmiah dan quote dari para dokter.

Aktivitas ini diamini oleh seorang ahli THT dari RS Anak Alfred I bernama Nicole Aaronson, MD, MBA, CPE, FAAP, FACS yang mengatakan bahwa, “penanganan kehilangan penciuman tergantung pada penyebabnya. Ada intervensi medis yang dapat membantu, serta perawatan di rumah.”

Kutipan ini membuat kita yakin bahwa beberapa cara di bawah ini mungkin dapat membantu kamu mengembalikan indra penciuman yang hilang sebagian (hiposmia) atau seluruhnya (anosmia).

Terapi Mencium Bau-Bauan

Selain perawatan medis, Dr. Aaronson juga menyarankan kita melakukan perawatan mandiri di rumah dengan melakukan terapi penciuman.

Terapi penciuman termasuk ke dalam pengobatan. Caranya, pasien dapat mencium serangkaian empat bau-bauan kuat yang dapat ditemukan di rumah atau dalam bentuk minyak esensial. Setiap aroma haruslah dihirup dengan lembut selama 20 detik. Proses ini diulang tiga kali sehari selama 6 minggu. Terapi jangka panjang biasanya diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik. – Dr. Nicole Aaronson.

Dr. Aaronson menyarankan kita menggunakan 4 bau-bauan, namun secara prakteknya beliau menyertakan beberapa rempah-rempah sebagai bahan utamanya.

Adapun bahan tersebut termasuk:

  • Kopi giling
  • Mawar
  • Jeruk
  • Kayu putih
  • Vanila
  • Cengkeh
  • Daun mint.

Pada tahap awal, ada kemungkinan kita mencium bau-bauan aneh yang begitu asing seperti halnya mencium bau karet terbakar atau bahkan kotoran manusia.

Kondisi ini dikenal dengan sebutan parosmia. Untunya, parosmia bersifat sementara di awal-awal namun dapat bertahan selama beberapa minggu.

Gampangnya, tetap paksakan untuk terus melakukan terapi biar indra penciuman kamu bisa kembali seperti sedia kala.

Minyak Jarak

Selanjutnya kita ikuti saran dari seorang dokter naturopati bernama Dr. Sandra El Hajj yang menyarankan kita menggunakan minyak jarak, terutama bagi penderita anosmia.

Dr. Sandra menjelaskan bahwa efeknya tersebut berasal dari asam risinoleat yang terdapat dalam minyak jarak.

Nah, asam risinoleat ini dapat membantu melawan infeksi yang menyerang saluran pernafasan. Di saat yang bersamaan, pembengkakan dan peradangan di saluran hidung yang disebabkan oleh pilek dan alergi juga dapat dikurangi.

Faktanya, minyak jarak yang berasal dari biji jarak ini sudah digunakan selama berabad-abad oleh praktisi Ayurveda demi memulihkan indra penciuman yang hilang.

Dr. Sandra juga mengajarkan kita cara melakukannya, yakni:

  • Panaskan minyak jarak di atas kompor dengan api sedang. Pastikan diangkat pada kondisi hangat-hangat kuku.
  • Tempelkan dua tetes minyak di setiap lubang hidung dua kali sehari: sekali saat bangun tidur dan tepat sebelum tidur.

Pastikan minyak tersebut tidak masuk ke saluran hidung dan pernafasan ya!

Jika dilakukan secara tepat, minyak jarak ini tidak akan menyebabkan iritasi dan bahkan bisa menyembuhkan polip secara signifikan.

Jahe

Rempah tanaman yang banyak kita temukan di warung-warung sembako terdekat ini sudah terkenal akan rasa dan aromanya yang tajam.

Namun sama halnya seperti minyak jarak, tanaman jahe juga memiliki sejarah panjang sebagai rempah yang mampu mengobati berbagai macam penyakit di tubuh, termasuk ditujukan sebagai bahan utama dari terapi hidung.

Dr. Sandra El Hajj sendiri menyarankan kita untuk memiliki kebiasaan minum teh jahe karena mampu meredakan peradangan pada saluran pernafasan, sekaligus mengurangi pembentukan lendir berlebih yang menyumbat saluran hidung.

Caranya adalah sebagai berikut:

  • Kupas dan potong jahe mentah.
  • Seduh satu sendok makan jahe mentah tersebut ke dalam dua cangkir air panas dan biarkan selama 15 menit.

Untuk penggunaan yang lebih praktis, kamu juga dapat menggunakan teh celup jahe yang dapat ditemukan di warung terdekat.

Irigasi Garam

Nampak cukup menantang karena cara ini membutuhkan nyali. Sekalipun tak terlalu berbahaya, beberapa orang yang belum pernah melakukannya mungkin menghindari terapi irigasi garam.

Adapun caranya adalah sebagai berikut:

  • Tuangkan 1 cangkir air putih yang direbus ke dalam wadah bersih.
  • Tambahkan 1 sdt garam dan 1 sdt soda kue ke dalam air tersebut.
  • Masukan ke dalam neti pot (bisa dibeli di apotek terdekat).
  • Miringkan kepala ke salah satu sisi.
  • Kucurkan air campuran tersebut menggunakan neti pot ke dalam lubang hidung atas.
  • Biarkan cairan mengalir dan keluar melalui lubang hidung bawah.

Terdengar cukup santer. Namun jika dilakukan dengan tepat, cara ini cukup efektif dalam menyembuhnya indra penciuman yang hilang atau tumpul.

Cairan yang dicampur dengan garam dan soda kue ini dapat mengeluarkan alergen dan lendir dari rongga hidung secara maksimal.